21 April 2025

Get In Touch

Muhammadiyah Siapkan Kader Ekonomi Untuk Hadapi Tantangan Perekonomian Indonesia ke Depan

Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah
Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah

MALANG (Lenteratoday) – Ketua Umum PP Muhammadiyah menyampaikan, selain telah menyiapkan kader-kader kebangsaan, pihaknya juga menyiapkan kader ekonomi untuk berkontribusi menghadapi tantangan perekonomian Indonesia. Hal tersebut disampaikan saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) majelis pendidikan kader Muhammadiyah yang bertempat di GKB 4 UMM, Malang.

"Rakornas ini mengkaselerasi peran kader Muhammadiyah dalam berbangsa dan bernegara. Kita selama ini kan lewat pendidikan, kesehatan, dan pengembangan profesi bisa menghadirkan kader kader kita di berbagai tempat. Kedepan kita ingin akselerasi lagi selain kader kebangsaan, termasuk didalamnya kader ekonomi. Karena Indonesia ini kan tantangan ekonomi ke depannya ini juga berat. Bahkan Pak Presiden memberi warning dunia itu tidak baik baik saja," ujar Haedar Nashir, selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah, usai menghadiri dan memberi materi pada Seminar dan Rakornas ke 5 Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah, Selasa (18/10/2022).

Hal tersebut juga menjadi salah satu alasan diadakannya seminar dan Rakornas di beberapa perguruan tinggi yakni untuk mendorong kader di bidang politik kebangsaan dan kader ekonomi serta profesi. Haedar juga mengharap agar para kader nantinya dapat turut serta menjadi bagian penting dan strategis dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia.

"Kader ini nanti diharapkan menjadi elemen penting dan strategis dari bangsa dan negara yang ingin terus menjadikan Indonesia ini sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa. Tapi memang memerlukan rekonstruksi yang lebih bermakna dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Yakni bagaimana agar politik ekonomi budaya Indonesia ini tetap dalam koridor kepribadiannya," jelasnya.

Lebih lanjut, saat menyebutkan adanya kaderisasi pada politik kebangsaan dan disinggung mengenai peranan Muhammadiyah jelang pesta demokrasi 2024 mendatang. Haedar mengaku bahwa Muhammadiyah akan bertindak seperti biasanya, yakni sebagai ormas dan tidak terlibat dalam aktivitas politik praktis.

"Muhammadiyah seperti biasa yakni sebagai ormas tidak terlibat dalam aktivitas politik praktis karena hal tersebut urusannya parpol. Tetapi Muhammadiyah membawa nilai politik moral agar yang pertama bahwa kontestasi politik itu dilakukan dengan fair, adil, dan maju. Bukan yang membawa perpecahan dan kegaduhan serta yang membuat Indonesia jalan di tempat," paparnya.

Di akhir, Haedar mengharap agar demokrasi Indonesia kedepan dapat lebih substantif. Sehingga mulai tereliminasi demokrasi yang transaksional, dan oligarki, sambungnya.

"Kalau bisa, kita mengharap agar demokrasi nanti lebih mengarah ke sila 4, yakni berbasis pada hikmah kebijaksanaan, jadi ketika ada masalah kita selesaikan secara hikmat tapi juga ada permusyawaratan," pungkasnya.

Reporter: Santi Wahyu | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.