21 April 2025

Get In Touch

Inovasi Kolam Bundar Bangkitkan Perekonomian Petani Udang

Foto dokumentasi kolam bundar Bumi Kraksaan
Foto dokumentasi kolam bundar Bumi Kraksaan

MOJOKERTO (Lenteratoday) - Inovasi Bumi Kraksaan dengan Budidaya Udang Vannamei Kolam Bundar yang menggunakan RAS di media air laut buatan, kini sudah berhasil dikembangkan dengan media air laut buatan.

Kristian Buditiawan, peneliti pertama Balitbang Jatim menjelaskan, inovasi ini terus dikembangkan oleh para inovator dari Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo.

"Penghargaan sebagai inovasi terinovatif I untuk bidang ekonomi dalam anugerah inovasi daerah dan inovasi teknologi (Inotek) Award Provinsi Jatim Tahun 2021, di Balitbang Provinsi Jatim," ungkap Kristian saat diwawancarai via telpon beberapa waktu lalu.

Kristian menambahkan, inovasi tersebut mulai diterapkan warga Kabupaten Probolinggo, di antaranya, di Kecamatan Leces, Gending, dan Kecamatan Pajarakan. Diketahui penerapan inovasi tersebut, dilakukan sejak akhir 2020 lalu.

Inovasi tersebut awalnya digagas oleh Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo sejak tahun 2019, kemudian dilakukan uji coba beberapa kali di UPT Perikanan Budidaya Air Tawar/Payau, Desa Pabean, Kecamatan Dringu sejak awal 2020 lalu.

Meskipun saat ini, belum ada penelitian lanjutan dari pihak Balitbang Provinsi Jatim, Kristian menjelaskan, jumlah pembudidaya dan petani udang vannamei dengan inovasi Bumi Kraksaan terus bertambah pada tahun ini. Tercatat, sebanyak 10 petani, kini bertambah total ada 25 petani dan pembudidaya udang di lahan rumah.

Asmiyati, selaku Ketua Inovator Bumi Kraksaan mengharapkan, agar inovasi tersebut bisa membawa manfaat untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Probolinggo.

“Semoga bermanfaat untuk masyarakat, budidaya udang vannamei sebenarnya sangat mudah dan nilai ekonomisnya juga cukup terjangkau, bisa memanfaatkan pekarangan dan halaman rumah, meski jauh dari pesisir. Selain itu, budidaya udang vannamei dapat meningkatkan pendapatan dan penghasilan para pembudidaya. Nilai jualnya jauh lebih mahal daripada ikan air tawar,” katanya.

Penghargaan tersebut merupakan sebuah prestasi bersama dan kerja keras dari semua OPD di lingkungan Pemkab Probolinggo. Khususnya Dinas Perikanan yang berhasil menciptakan inovasi terbaik dalam pelayanan publik. Inovasi Bumi Kraksaan dibangun untuk memberikan pembelajaran kepada masyarakat. Pembelajaran bahwa budi daya udang vannamei dapat dilakukan di rumah dan jauh dari kawasan pesisir.

Saat ini, terdapat 6 kolam berisi 10.000 hingga 18.000 ekor benur, dengan diameter 4 meter sebanyak 2 kolam  dan diameter 3 meter sebanyak 4 kolam buatan. Panen total dilakukan pada saat udang mencapai 10 gram ke atas sudah mampu dijual dengan harga Rp 60.000 hingga Rp 70.000 /kg dengan nilai keuntungan Rp 2 juta  hingga Rp 2,5 Juta per 100 kg udang.

Dengan media tambak buatan ini sangat ekonomis dan bisa diterapkan meski dengan media kolam buatan dengan ukuran yang sangat kecil. “Saat ini sudah ada beberapa masyarakat yang menerapkan Inovasi Bumi Kraksaan. Sebanyak 25 pembudidaya dan mengikuti diseminasi dan sekolah lapang budi daya udang vannamei dengan inovasi Bumi Kraksaan” jelasnya.

Di sisi lain, Wiwik Herawati selaku dekan di Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya sangat mengapresiasi perkembangan inotek daerah dalam meningkatkan perekonomian daerah di Jawa Timur. Perempuan asal Surabaya dan sekaligus dosen di Fakultas Ekonomi ini mengaku, tingkat inflasi saat ini menjadi salah satu ancaman di berbagai daerah.

"Inflasi menjadi ancaman di sektor ekonomi, hal tersebut bisa diatasi asal ada kolaborasi dengan berbagai pihak terkait terutama dukungan pemerintah sangat dibutuhkan," jelasnya.

Dengan adanya penelitian dan penghargaan yang digelar oleh pihak Balitbang Jatim, sangat membantu para inovator daerah bisa meningkatkan perekonomian serta menekan jumlah inflasi di daerahnya.

"Harapan saya, momok terkait resesi yang di perkirakan terjadi pada 2023 tidak terjadi dan pemerintah daerah juga pusat bisa menekan jumlah inflasi. Tentunya, untuk anak - anak muda terutama para mahasiswa ayo kita berkolaborasi dalam melakukan penelitian dan menciptakan inovasi yang bisa menciptakan karya - karya baru dan tentunya mampu menciptakan lapangan kerja baru," pungkasnya.

Reporter : Nur Hidayah | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.