20 April 2025

Get In Touch

Kota Semarang Siapkan Strategi Hadapi Ancaman Krisis Pangan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto.

SEMARANG (Lenteratoday) - Ancaman krisis pangan yang diperkirakan terjadi pada 2023 mendatang menghantui Indonesia. Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada seluruh daerah untuk mempersiapkan kemungkinan terburuk, tak terkecuali Kota Semarang.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menyampaikan bahwa pihaknya telah mempersiapkan skema lumbung pangan. Nantinya, lumbung pangan akan dibangun di 177 kelurahan di Kota Semarang.

"Jadi kami sudah bikin skema mulai dari lumbung tingkat kota, kemudian sampai ke kecamatan, ke kelurahan. Bahkan kami juga kembangkan nanti lumbung pangan di level PKK kecamatan dan PKK kelurahan," ujarnya saat ditemui di Rooms Inc, Kamis (27/10/2022).

Di samping membangun lumbung pangan, Distapang menyarankan masyarakat untuk turut beralih ke olahan pangan non beras dan terigu. Menurutnya, hal tersebut akan mengamankan masyarakat dari dampak inflasi.

"Nah kemudian yang kedua program olahan pangan, terutama pangan non beras, non terigu karena beras ini kan selalu diatas harga eceran tertinggi (HET) kemudian kalau terigu ini kan import," lanjutnya.

Kedua skema tersebut nantinya akan digabungkan dalam program Kelurahan Mandiri Pangan. Rencananya, program tersebut akan diselenggarakan mulai akhir tahun 2022 nanti.

Nantinya, akan dipilih 4 kelurahan untuk menjadi pilot project. Keempat kelurahan tersebut dipilih berdasarkan kondisi geologis yang berbeda, yakni pesisir, tengah kota, dataran rendah, dan dataran tinggi.

"Ada 4 kelurahan yang akan jadikan model, yaitu Kelurahan Mangosari Gunungpati, Kelurahan Mugassari Semarang Selatan, kemudian Kelurahan Purwosari Mijen dan Kelurahan Tanjungmas," ujarnya Bambang.

Adapun saat ini, terdapat satu kelurahan di Kota Semarang yang termasuk dalam kategori rentan, yakni Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik. Kemudian untuk kelurahan lainnya berada di kategori tangguh pangan.

Tak lupa, Bambang berpesan kepada masyarakat untuk bijak dalam memilih makanan. Pola dan takaran makanan juga harus diperhatikan.

"Masyarakat harus bijak mamanfaatkan sumber daya yang ada, masyarakat mulai belajar mengolah sumber makanan yang ada, dan bijak mengonsumsi bahan pangan. Kemudian masyarakat harus makan ditakar betul-betul. Kita harus antisipasi beberapa negara sudah terjadi krisis," tutupnya.

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.