27 April 2025

Get In Touch

Layangkan Surat pada Presiden Jokowi, Putri Iwan Budi Harapkan Adanya Keadilan

Keluarga Iwan Budi didampingi Pastur membacakan surat kepada Presiden RI.
Keluarga Iwan Budi didampingi Pastur membacakan surat kepada Presiden RI.

SEMARANG (Lenteratoday) - Tewasnya saksi kunci kasus korupsi di Lingkungan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Iwan Budi, masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Segala upaya terus dilakukan pihak keluarga demi memperoleh keadilan.

Putri Iwan Budi, Theresia Alvita Saraswati, melayangkan surat kepada Presiden RI, Joko Widodo, demi memperjuangkan keadilan atas kematian sang ayah. Pada surat tersebut, ia memohon atensi pemerintah untuk membantu menuntaskan kasus.

"Untuk isi surat ini, memohon keadilan dan juga atensi untuk Presiden serta para petinggi negara supaya kasus ini bisa dituntaskan tanpa intervensi dari pihak lain," ungkap Vita usai membaca isi surat di Gereja Santo Iganius Loyola Banjardowo, Genuk, Kota Semarang.

Selain kepada Presiden, surat juga akan dikirimkan ke sejumlah pemangku kepentingan yang berkaitan, antara lain Sekertaris Kabinet, Menteri Kordinator Bidan Politik dan Hukum Keamanan, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Dalam negeri, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Kepala Kepolisian Negara RI, Jaksa Agung, Ketua Komnas HAM, Ketua LPSK, Ketua Komisi Kepolisian Nasional, dan Wali Kota Semarang. Adapun surat untuk Panglima TNI akan dikirimkan secara terpisah.

"Untuk panglima nanti ada suratnya sendiri, dan secepatnya akan kami kirim," ujarnya.

Menambahkan, pengacara keluarga Iwan Budi, Yunantyo Adi Setiawan, menyampaikan bahwa surat kepada Panglima TNI akan dikirimkan pada Senin, 7 November 2022. Di samping itu, ia juga mengupayakan adanya pertemuan langsung dengan Jendral Andika Perkasa.

Sebelumnya, Jendral Andika Perkasa telah menyebut adanya 2 orang anggota TNI yang tengah diperiksa terkait kasus Iwan Budi. Sehingga, sangat diperlukan adanya atensi dari petinggi TNI.

"Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan dibawah-bawahnya, dan perlu ketegasan khusus dari panglima sendiri agar proses hukum di lapangan nanti bisa berjalan dengan baik," katanya.

Diharapkan dengan adanya atensi dari Panglima TNI, proses penanganan kasus dapat segera berjalan. Mengingat, adanya dugaan hambatan penanganan kasus di Kepolisian.

"Karena tanpa adanya atensi Panglima  sementara ini, kasus ini sulit berjalan. Kami juga menduga adanya hal yang merintangi keadilan proses penyidikan yang sedang berjalan di Kepolisian saat ini," ungkapnya.

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.