
SEMARANG (Lenteratoday) - Terjerumusnya anak ke dalam faham terorisme tak luput dari peran orang tua yang minim. Hal tersebut diketahui dari pengakuan salah satu eks napiter (Narapidana Kasus Terorisme) di Jawa Tengah. Oleh karenanya, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah mengingatkan pentingnya peran orang tua.
Kepala Kesbangpol Jateng, Haeruddin, menyampaikan bahwa orang tua harus menjalin kedekatan kepada anak dan mengamalkan nilai-nilai yang didasarkan pada keyakinan agama. Tak lupa, juga mulai menanamkan nilai-nilai kebangsaan.
"Nah, saya kira ini pelajaran berharga bagi para kami. Orang tua ini tanggung jawabnya besar terhadap anak. Bahkan mungkin tidak hanya ayah sosiologis dan biologis, tetapi juga ayah ekonomis. Ayah juga harus bertindak sebagai seorang guru," ujarnya saat ditemui di Kantornya belum lama ini.
Menurutnya, orang tua harus membiasakan anak untuk bersosialisasi di lingkungan yang multikultural. Di samping itu, juga meminimalisir doktrin kepada anak.
"Pemahaman wawasan nilai-nilai kebangsaan, pancasila, kebhinekaan NKRI itu diharapkan ditanamkan sejak kecil dari keluarga, dari rumah tangga, itu sudah ada pemahaman-pemahaman seperti itu. Jangan didoktrin begini-begitu, karena kasihan," ujarnya.
Lebih lanjut, ia berpesan kepada orang tua untuk memilih lembaga pendidikan yang sejatinya mengamalkan nilai-nilai pancasila. Hal tersebut lantaran sekolah juga memiliki peran penting dalam membangun karakter anak.
"Maka sekolah saya kira harus juga membuat sekolah-sekolah baru, sekolah-sekolah yang pro toleransi dan anti kekerasan, jangan sampai di sekolah ada narasi-narasi yang eksklusif (Membenci golongan tertentu)," ungkapnya.
Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa, harus dibekali dengan nilai-nilai pancasila yang kuat. Nantinya, mereka akan menjadi pemimpin bagi bangsa yang beragam latar belakang.
Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Endang Pergiwati