
MALANG (Lenteratoday) – Sebanyak 56 peserta yang terdiri atas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMD, Perbankan, dan masyarakat umum Kota Malang menunjukkan kebolehannya berlenggak lenggok di catwalk pada gelaran Lomba Foto Fashion dan Kriya Dekranasda Kota Malang tahun 2022.
Ketua Pelaksana, Eko Sri Yuliadi mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan kolaborasi antara Dekranasda dan Diskopindag Kota Malang dalam memajukan ekonomi kreatif serta UMKM di Kota Malang.
“Peserta terdiri dari OPD Kota Malang, BUMD, dan Perbankan, serta masyarakat umum yang semuanya berjumlah 56 peserta. Panitia merupakan kolaborasi Diskopindag dengan Dekranasda Kota Malang,” ujar Eko Sri Yuliadi, selaku Ketua Pelaksana sekaligus Kepala Diskopindag Kota Malang, Sabtu (5/11/2022).
Eko menyampaikan, acara yang mengambil tema Pemberdayaan UMKM di Kota Malang bertujuan mengembangkan industri fashion dan kriya di Kota Malang. Selain itu juga, mempromosikan produk fotografi, fashion, kriya, dan produk UMKM. Kegiatan ini juga mempromosikan kawasan Kayutangan Heritage Kota Malang.
Menurut penuturannya, pelaksanaan kegiatan tersebut diawali dengan kegiatan foto di Kayutangan Heritage dan ikon-ikon Kota Malang yang diprakarsai oleh Ketua Dekranasda Kota Malang, Widayati Sutiaji.
Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji mengaku kegiatan Lomba Foto Fashion dan Kriya Kota Malang Tahun 2022 yang banyak dilirik industri ekonomi kreatif tersebut berawal dari keisengan sang istri, yang juga menjabat sebagai Ketua Dekranasda Kota Malang.
“Jadi berawal dari keisengan, kemudian kita support. Iseng lomba foto dan fashion, ternyata banyak memantik ekonomi kreatif juga. Satu, fotografer masuk, yang kedua kriya, yang ketiga UMKM, keempat desainer, terus aksesoris juga jalan semua,” ungkap Sutiaji ditemui di tengah berjalannya acara, bersama sang istri yang juga Ketua Penggerak PKK dan Ketua Dekranasda Kota Malang, Widayati Sutiaji.
Sutiaji menyampaikan, dengan terselenggaranya acara tersebut mengartikan bahwa gerakan ekonomi kreatif di Kota Malang semakin hari semakin menguat. Serta diharapkannya untuk dapat mensupport pertumbuhan ekonomi, dan secara signifikan mengurangi angka pengangguran terbuka.
“Kalau ini nanti efek dominonya bisa menumbuhkan ekonomi secara makro, maka kita harapkan nanti kemiskinan juga dapat ditekan. Tentu karena ini gerakannya secara masif, harapannya termasuk gini ratio bisa kita kecilkan (angka ketimpangan pemerataannya),” jelasnya.
Lebih lanjut, Sutiaji juga mengungkap alasan pemilihan Malang Creative Center (MCC) sebagai tempat kegiatan karena MCC juga akan menjadi wadah bagi 17 sub sektor ekonomi kreatif.
Sementara itu, ketika disinggung mengenai kesan saat menyaksikan karya-karya desainer lokal Kota Malang yang diperagakan para peserta. Sutiaji menilai bahwa karya desainer lokal Malang sudah cukup bagus.
Bahkan, Ketua Dekranasda juga mengatakan bahwa desainer busana Malang sudah banyak yang menjadi barometer di Indonesia bahkan manca negara.
“Kemarin di Malang Fashion Week itu juga ada desainer yang sangat banyak. Artinya Malang ini mempunyai daya tarik luar biasa berkaitan dengan fashion. Fashion desainer Malang bahkan sudah menjadi barometer di Indonesia,” sambung Sutiaji diimbuhi dengan pernyataan dari Ketua Dekranasda Kota Malang, Widayati Sutiaji.
Sutiaji menyatakan kedepannya akan sangat dimungkinan untuk kembali menyelenggarakan acara industri kreatif yang bertempat di MCC.
“Bisa jadi, nanti saya ngomong-ngomong sama ibu (Widayati Sutiaji) karena rencananya ada acara Hari Kesatuan Gerak PKK, itu industri kreatifnya juga jalan. Bisa jadi nanti akan kita gelar disini (MCC) sambil mempromosikan MCC,” tandasnya.
Sebagai informasi, ASN Kota Malang yang terlibat sebagai peserta diantaranya Diskopindag, Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup, (DLH), Dishub, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah, Bapenda, Sekretariat DPRD Kota Malang, dan Sekda Kota Malang.(*)

Reporter: Santi Wahyu/Editor:Widyawati