20 April 2025

Get In Touch

Jenderal Andika: Serangan Siber Jelang G20 di Bali Terdeteksi

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri gelar pasukan Ops Puri Agung 2022 di Lapangan Renon, Denpasar, Bali, Senin (7/11/2012). (Foto:istimewa)
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri gelar pasukan Ops Puri Agung 2022 di Lapangan Renon, Denpasar, Bali, Senin (7/11/2012). (Foto:istimewa)

DENPASAR (Lenteratoday)- Empat hari menuju perhelatan presidensi KTT G20  di Bali, segala persiapan termasuk pengamanan baik di lapangan maupun dunia maya di tingkatkan. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengaku mendeteksi potensi serangan siber.Sementara itu, potensi gangguan keamanan lain belum ditemukan pada kegiatan internasional yang akan berlangsung 15 dan 16 November 2022 itu.

"Sejauh ini secara umum selain (potensi serangan) siber kelihatan belum ada yang signifikan, tapi kalau siber memang harus saya akui memang ada," katanya saat menghadiri gelar pasukan Ops Puri Agung 2022 di Lapangan Renon, Denpasar, Bali, Senin (7/11/2022).

Potensi serangan ini diperoleh dari hasil simulasi pengamanan G20. Andika enggan menjelaskan serangan siber yang dimaksud."Siber ini saya tidak mau detailnya tetapi yang jelas kita bersama BSSN, BIN, Polri, sudah berkali-kali untuk mencoba melakukan simulasi dan kebetulan ada gangguan yang real atau beneran," katanya.

Andika mengatakan, melalui serangan ini justru TNI, Polri dan BIN semakin memperketat dan memastikan keamanan para delegasi G20. Hal ini agar perhelatan G20 dapat terlaksana dengan lancar."Itu justru membuat kami lebih matang sebenarnya. Serang-serangan itu bagaimana kami kemudian merespons berapa cepat kami respons itu juga malah membuat kami lebih siap terus terang saja," katanya.

Andika meminta seluruh pihak termasuk masyarakat untuk berpartisipasi mencegah adanya serangan siber dan gangguan keamanan lainnya selama G20."Tapi kami tetap mengimbau kepada semua masyarakat Indonesia membantu seandainya mereka punya skill kemampuan juga kemudian melihat adanya percobaan-percobaan gangguan terhadap jaringan siber," katanya.

Selain itu, TNI dan Polri akan bekerja sama dengan aparat keamanan luar negeri memastikan pelaksanaan G20 berjalan aman."Kalau situasi nanti, dari sisi saya, saya mengunakan cara yang sama pada saat kami latihan Super Garuda Shield. Jadi TNI juga bekerja sama dengan intelijen militer dari negara tetangga, kerja sama inilah yang membuat kita lebih teliti apakah ada pendeteksian tentang potensi-potensi atau rencana-rencana tertentu,"katanya.(*)

Sumber:antara| Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.