21 April 2025

Get In Touch

DPRD Berharap Sister Province Jatim-Australia Barat Bawa Kemajuan

Wakil Ketua DPRD Jatim, Anik Mashlachah (tengah), memimpin rapat paripurna persetujuan perjanjian sister province Jatim dengan negara bagian Australia Barat.
Wakil Ketua DPRD Jatim, Anik Mashlachah (tengah), memimpin rapat paripurna persetujuan perjanjian sister province Jatim dengan negara bagian Australia Barat.

SURABAYA (Lenteratoday) – Hubungan harmonis antara Provinsi Jawa Timur dengan Negara bagian Australia Barat telah berlangsung lama, bahkan tercatat sejak 21 Agustus 1990. Hubungan tersebut ditandai dengan memorandum kesepahaman antara kedua pemerintahan dan membentuk hubungan sister province.

Keharmonisan hubungan itu nampaknya ingin terus dijalin, sehingga terus dilakukan perpanjangan masa kerjasama. Selasa (8/11/2022), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur, kembali memberikan persetujuan perpanjangan hubungan sister province antara Provinsi Jawa Timur dengan Negara Bagian Australian Barat.

Persetujuan itu dilakukan dalam rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Jatim, Anik Mashlachah. Anik mengungkapkan kerjasama sister province tersebut sudah dilakukan pembahasan oleh komisi A dan hasil pembahasnanya telah dilaporkan dalam rapat pimpinan tanggal 3 November yang lalu.

“Berdasarkan laporan komisi A, pimpinan dewan telah menyampaikan melalui surat nomer 005/4997/050/2022 tanggal 3 November 2022 prihal persetujuan kerjasama sister province pada fraksi-fraksi untuk dilakukan kajian dan pembahasan sebagai bahan pengambilan keputusan politis DPRD. Maka, atas dasar surat pimpinan tersebut, fraksi-fraksi telah menyampaikan suratnya,” tandasnya

“Maka dari kesembilan surat fraksi tersebut semua dapat menyetujui kerjasama sister province antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Negara Bagian Australia Barat,” sambungnya.

Anggota Komisi A DPRD Jatim, Muzamil Syafii, mengatakan dengan kembali dilakukan kerjasama sister province ini maka gubernur ingin meningatkan hubungan tersebut. Awalnya hubungan yang terjalin adalah para pengembangan sumber daya manusia, meningkatkan laju pertukaran barang dan jasa, dan mengorganisasikan program-program pertukaran pelajar.

“Sekarang ini perjanjian itu ditingkatkan pada sisi pariwisata, kemudian ada energy dan macam-macam itu,” kata politisi partai Nasdem yang akrab dengan sapaan Buya ini.

Tentunya, lanjut ketua Fraksi Nasdem ini, salah satu yang bisa didapat dari hubungan ini adalah pada sisi diplomatik kedua pemerintah yang diimplementasikan dalam kerjasama. Terlebih lagi, posisi Jawa Timur berada pada perbatasan langsung dengan Ausralia, sehingga sangat rentan terjadi persingungan yang bisa menimbulkan konflik.
Keuntungan selanjutya adalah dengan sama-sama bisa meningkatkan kemampuan khususnya pada SDM. Di antaranya dengan pengiriman para pelajar Indonesia untuk menimba ilmu meningkatkan kemampuan inteklektual di perguruan tinggi .

“Berikutnya yang tidak kalah pentingnya pada sisi perdagangan. Ini Ibu gubernur selalu meningkatkan dengan melakukan jualan-jualan melalui misi dagang ini perlu ditingakatkan,” katanya.

Upaya peningkatan hubungan adalah melalui sektor pariwisata. Hal ini diyakini dapat menumbuhkan dan memberikan semangat baru untuk bangkit dari pandemi pada sektor wisata. Buya menandaskan bahwa Jatim memiliki banyak potensi wisata yang cukup bagus, namun pada masa pandemi kemarin harus tutup.

“Kita ini di Jatim punya objek wisata yang potensial, termasuk Bromo yang sudah internasional. Ini yang perlu kita promosikan ke Australia agar mereka mau melihat, tidak hanya ke Bali tapi juga ke Jatim. Karena terus terang saja orang-orang yang melakukan pelancongan itu pasti membawa duit, tidak ada pelancongan mencairi duit, tidak ada, dan pasti membawa duit. Ini untuk meningkatkan devisa. Dan kita ini sedang melakukan recovery ekonomi,” tandasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, jika wisata itu bergerak kembali maka perekonomian di sekitarnya juga akan ikut bergerak. “Sementara, UMKM itu kalau diam maka proses percepatan recovery ini kurang, tapi kalau kita secara konferhensif seluruh gerak semua, isyaAllah Jatim akan lebih cepat meraih recovery itu,” katanya.

Hal senada juga disampaikan anggota komisi A DPRD Jatim dari fraksi Golkar, Fredy Purnomo. Dia menilai bahwa kerjasama sister province antara Jawa Timur dengan negara bagian Australia Barat cukup tepat. Provinsi dengan luas area sebesar 47.154 km persegi ini merupakan salah satu dari tujuh provinsi yang diproyeksikan menjadi lokomotif pembangunan di dalam Masterplan Percepatan dan Pengembangan Pembangunan Indonesia (MP3I).

Di sisi lain, Jawa Timur memandang Australia Barat sebagai suatu kawasan percontohan terkait percepatan pembangunan infrastruktur. Keduanya juga diuntungkan lewat letak geografis yang relatif berdekatan.

Dia juga menandaskan bahwa sebenarnya kerjasama sister province tidak hanya dengan negara bagian Australia Barat saja, namun juga dengan beberapa pemerintah lainnya, seperti Osaka Jepang, dan Busan Korea Selatan. Untuk itu, Fredy mengharapkan kerjasama tersebut ada implementasi yang tepat pada sektor yang dikerjasamakan.

“Persoalannya ada yang tidak dilakukan secara serius, satu contoh di dalam hal pendidikan. Australia pada waktu itu dia punya namanya lembaga tentang budaya bahasa Australia Indonesia. Satu sisi dalam hal sosial juga pemeritah Asuralia memberikan bantuan peralatan alat dengar untuk difabel. Kemudian dari sisi ekonomi juga harus sinergi dengan kebijakan nasional. Contohnya urusan ternak, itu harus ada konsekuensi dengan peternak lokal,” katanya.

Fredy juga mengharapkan kerjasama ini menjadi gerbang untuk menuju Jatim bangkit. Sebab dalam perjanjian tersebut juga konsekuensi dalam rangka untuk meningkatkan perjanjian kerjasama itu sendiri. Salah satunya adalah pada sektor pendidikan dan perekonomian. Namun untuk mencapai itu, Fredy meminta pada pemerintah untuk serius dalam menjalankan kerjasama tersebut.

“Diantaranya adalah dengan melibatkan para pengusaha baik dari bawah atau menengah keatas. Kemudian juga dalam peternakan juga bisa melibatkan peternak penternak. Australi kan banyak peternakan besar dan itu polanya berbeda dengan di Jatim,” tandasnya. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.