
WASHINGTON (Lenteratoday)- Secara resmi, layanan premium Twitter Blue versi baru akhirnya diluncurkan setelah sempat ditunda karena pemilu sela Amerika Serikat. Kini, pengguna Twitter bisa membayar Rp 125 ribu per bulan untuk mendapatkan centang biru. Saat ini Twitter Blue baru tersedia di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Untuk negara lain termasuk Indonesia belum ada tanggal pasti penerapannya.
Pemilik baru Twitter Elon Musk sudah mempromosikan Twitter Blue baru hanya beberapa hari setelah mengambil alih perusahaan. Selain centang biru, Twitter Blue baru juga menawarkan fitur eksklusif seperti prioritas di balasan, mention, dan pencarian, serta iklan yang lebih sedikit.
Seperti dikutip dari The Verge, Kamis (10/11/2022), pengguna yang sudah berlangganan Twitter Blue, atau yang berlangganan setelah tanggal 9 November 2022, akan otomatis mendapatkan tanda centang biru. Sementara itu akun yang baru dibuat pada atau setelah 9 November belum memenuhi syarat untuk berlangganan Twitter Blue.
Twitter Blue baru saat ini hanya tersedia di aplikasi Twitter untuk iOS. Belum diketahui kapan layanan ini akan tersedia untuk pengguna Android, Twitter web, atau di negara yang belum dijamah oleh Twitter Blue.
Twitter juga membedakan antara akun yang mendapatkan centang biru menggunakan sistem verifikasi sebelumnya dan akun yang membayar untuk mendapatkan centang biru.Akun yang sudah mendapatkan centang biru sebelumnya (kini disebut 'legacy verified accounts') akan memiliki keterangan bahwa akun tersebut diverifikasi karena termasuk akun penting di kategori tertentu. Akun ini juga bisa kehilangan centang birunya jika tidak berlangganan Twitter Blue.
Sementara itu akun yang mendapatkan centang biru dengan membayar diberi keterangan bahwa akun tersebut diverifikasi karena berlangganan Twitter Blue.
Musk memposisikan sistem centang biru berbayar sebagai cara untuk meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap Twitter. Tapi ide ini juga dikritik banyak orang karena kini siapa saja bisa meniru akun orang penting dan mendapatkan centang biru, sehingga pengguna bisa bingung mana akun versi asli dan palsu.
Salah satu cara Twitter untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengeluarkan kebijakan penangguhan secara permanen untuk akun yang meniru tokoh penting tanpa penjelasan bahwa mereka adalah akun parodi.
Platform berlogo burung itu juga sedang menguji coba simbol centang baru bernama abu-abu dan label 'Official' untuk profil beberapa akun Twitter tertentu. Label baru itu sempat dirilis tapi beberapa jam setelahnya langsung ditarik oleh Twitter.(*)
Sumber: The Verge | Editor:Widyawati