22 April 2025

Get In Touch

Pemkot Malang Gandeng Lazis untuk Optimalkan Pengentasan Kemiskinan

Wali Kota Malang, Sutiaji, saat memberikan arahan dan sambutannya pada acara Optimalisasi Peran Lazis dalam Pengentasan Kemiskinan di Kota Malang
Wali Kota Malang, Sutiaji, saat memberikan arahan dan sambutannya pada acara Optimalisasi Peran Lazis dalam Pengentasan Kemiskinan di Kota Malang

MALANG (Lenteratoday) -Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus bertekad mengentaskan kemiskinan masyarakat di wilayahnya. Supaya optimal Pemkot menggandeng Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (Lazis).

Wali Kota Malang, Sutiaji menyebutkan bahwa mustahik atau orang-orang yang berhak menerima zakat, harus diberdayakan. Agar dikemudian hari dapat menjadi muzakki, yakni orang yang memberi zakat.

“Tadi saya sampaikan bahwa bagaimana kami ini punya komitmen yang mengangkat dari mustahik menjadi muzakki. Dari orang yang berhak menerima zakat menjadi orang yang harus mengeluarkan zakat,” ujar Wali Kota Malang, Sutiaji, ditemui usai memberikan arahan pada acara Optimalisasi Peran Lazis dalam Mengentaskan Kemiskinan di Kota Malang, Selasa (22/11/2022).

Sutiaji kemudian mengatakan, penting adanya kolaborasi antara Pemkot yang diwakili oleh Diskopindag, dan Disporapar, dengan Laziz Kota Malang. Sehingga, nantinya kolaborasi tersebut dapat memberikan edukasi, sharing ilmu pengetahuan, serta skill dari mustahik di Kota Malang, untuk dapat berdaya.

“Mungkin 1 Lembaga Amil Zakat (LAZ) nanti dia mendampingi 1 orang. Sambil nanti akan kita kuatkan kemampuannya. Terus ya nanti kita berdayakan UMKMnya. Jadi secara otomatis nanti kan dari kondisi ekonomi rendah (miskin), menjadi tidak miskin,” urainya.

Selain berkolaborasi dengan pemerintah. Pengoptimalan Lazis nantinya juga diarahkan untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi. Sebab, menurut Sutiaji, dalam perguruan tinggi terdapat program Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM). Sehingga mampu memaksimalkan peranan Lazis dalam pengentasan kemiskinan di Kota Malang.

“Kita nanti ada kolaborasikan dengan perguruan tinggi. Karena itu ada LPM nya, Lembaga Pengabdian Masyarakat. Biar mungkin masalah pembiayaan, pendanaan, dan seterusnya. Termasuk di dalamnya nanti kan ada pelatihan-pelatihannya. Saat ini lagi kita fokuskan hal-hal center di masing-masing perguruan tinggi,” jelasnya.

Orang nomor 1 di lingkup Pemkot Malang tersebut mengharapkan, dengan adanya sinergitas antara Lazis, perguruan tinggi, dan juga Pemkot. Maka setidaknya dapat mengurangi jumlah mustahik yang ada di Kota Malang.

“Penekanannya, katakan mungkin kalau dibagi ini mustahiknya ada 100 selama ini. Mungkin kita ambil tidak semuanya 100 tapi 50. Yang 50 persennya untuk (kita) berdayakan tadi,” tandasnya.

Senada dengan penuturan Wali Kota Malang. Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kabag Kesra) Kota Malang, Achmad Mabrur menyatakan agar lambat laun, para mustahik dapat menjadi pembayar zakat atau muzakki. Hal tersebut menurutnya dapat diperkuat dengan melakukan usaha-usaha pemberdayaan yang menggandeng Laz di Kota Malang.

“Berati kan harus dikuatkan melalui usaha-usaha baru. Seperti pemberdayaan ekonomi. Dan ini LAZ-LAZ sudah sepakat bergerak pada sektor itu. Sebelumnya sudah disepakati, ayo kita penguatan di sektor usaha mikro yang ada di masyarakat. Mudah-mudahan dengan ada niatan bersama ini bisa terwujud niatan merubah mustahik menjadi Muzakki,” ungkap Kabag Kesra Kota Malang, Achmad Mabrur, ditemui pada kesempatan yang sama.

Ketika disinggung berapa lama target waktu yang dibutuhkan untuk pengentasan kemiskinan melalui peranan Lazis, Mabrur menekankan bahwa yang terpenting adalah berproses.

“Semua kita kerjakan. Yang penting berkolaborasi bagaimana laz-laz itu membina pelaku usaha. Sisi mana yang harus dikolaborasikan dengan Diskopindag, Disporapar, terkait sertifikasi halalnya,” tandasnya.

Sebagai informasi, acara pembinaan dan pengoptimalan peran Lazis dalam pengentasan kemiskinan di Kota Malang tersebut, dihadiri oleh beberapa lembaga. Diantaranya yakni, 24 perwakilam Lazis di Kota Malang, perwakilan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang, serta Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang berada di bawah binaan Baznas Kota Malang.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.