
Pasuruan - Ibarat pepatah, sejumlah oknum anggota DPRD Kabupaten Pasuruan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan di tengah pandemi Covid-19. Mereka berebut meminta jatah pengadaan 2,5 juta masker untuk rakyat yang dianggarkan sebesar Rp 7,5 miliar.
Kabar permintaan jatah pengadaan masker oleh oknum anggota dewan ini semakin nyaring terdengar. Ini menyusul beredarnya video di medsos yang memvisualisasikan pengerjaan masker yang diduga dilakukan di rumah seorang anggota dewan.
Pengadaan masker untuk rakyat sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 ini sedianya mewajibkan pelibatan pelaku UMKM demi menjaga denyut perekonomian. Ironisnya pelaku usaha kecil ini justru diserobot oknum wakil rakyat berinisial As, Es dan Is.
“Oknum anggota dewan ini memaksa minta jatah pengadaan sekitar 10.000 masker. Jika keuntungan Rp 1.000 per biji masker, ia mendapatkan Rp 10 juta,” kata seorang sumber yang meminta tidak disebut jatidirinya.
Menurutnya, perilaku oknum anggota dewan ini dinilai mencemarkan nama baik lembaganya. Tidak sepatutnya, oknum dewan justru memanfaatkan kekuasaannya demi mendapatkan keuntungan sesaat.
“Pelaku usaha kecil jenis konveksi jumlahnya mencapai ratusan. Mereka inilah yang sepantasnya layak mendapat pekerjaan pengadaan masker,” ujarnya.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Joko Cahyono mengaku juga mendengar kabar yang tidak mengenakkan tersebut. Namun kewenangan pendistribusian pekerjaan pengadaan masker berada di Dinas Koperasi dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan.
Ia mengaku prihatin mendengar kabar minor tersebut. Menurutnya, jika hal itu dianggap sebagai penyimpangan, ia meminta agar aparat penegak hukum segera menindaklanjutinya.
Pada rapat koordinasi beberapa waktu lalu, ia menekankan perlunya percepatan pengadaan masker sebagai upaya pencegahan Covid-19. Ia menekankan agar pengadaan masker tersebut wajib melibatkan pelaku usaha kecil yang terdampak Covid-19.
“Kami di Dewan sudah berkomitmen melakukan pengawasan ketat dalam upaya penanggulangan penyebaran Covid-19. Saya juga sudah mengingatkan anggota dewan tidak bermain-main dalam pengadaan masker. Serahkan saja pada pelaku usaha kecil,” kata Joko. (oen)