21 April 2025

Get In Touch

Tragedi Kanjuruhan: 4 Prajurit TNI Akui Lakukan Kekerasan

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa

JAKARTA (Lenteratoday)- Kabar terbaru terkait tragedi Kanjuruhan datang dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Dia  mendapatkan laporan bila 4 prajurit TNI telah mengakui melakukan kekerasan dalam pertandingan sepakbola Liga 1 antara Arema Vs Persebaya tersebut.

Laporan itu disampaikan Danpuspomad Letjen TNI Chandra W Sukotjo."Yang mengakui ada berapa?" tanya Jenderal Andika ke Letjen Chandra seperti dilihat di kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa seperti dilihat, Senin (28/11/2022).

"Empat," jawab Chandra. Chandra mengatakan satu prajurit yang diduga melakukan kekerasan belum mengaku saat diperiksa.Dia mengatakan kelima orang yang diduga terlibat kekerasan itu masih berstatus sebagai terperiksa.

Andika meminta Chandra terus mendalami kasus tersebut. Dia menyoroti soal 'tendangan kungfu' yang dilakukan salah satu prajurit ke suporter yang dianggapnya sangat berbahaya.

"Terus (usut). Pengakuan sih sudah ada 4. Lanjut terus. karena ini jadi perhatian benar ini. Dan di situ juga jelas, karena apa? Karena si korban ini lagi nggak ngapa-ngapain, berhadapan aja nggak. Menindak dari belakang ini fatal loh," ujar Andika.

Chandra mengatakan pihaknya mengidentifikasi pelaku kekerasan melalui video-video saat terjadinya kericuhan pada 1 Oktober lalu itu. Dia mengatakan telah memeriksa 13 anggota Denpom Malang yang saat itu melakukan pengamanan pertandingan.

Selain itu, Puspomad memeriksa 5 personel Yonzipur 5/ABW Kodam V Brawijaya. Chandra mengatakan 5 orang diduga melakukan kekerasan berdasarkan hasil identifikasi video yang dilakukan para komandan."Dari interogasi yang dilakukan, satu terperiksa Serda TBW mengakui telah melakukan tendangan," ucap Chandra.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa juga meminta pemeriksaan  terhadap para komandan yang bertanggung jawab dalam tugas pengamanan saat itu juga harus diperiksa."Saya tanya Pangdam, yang mimpin (BKO di Kanjuruhan) siapa? Ternyata komandan kompi. Danyon-nya ada di situ, tapi yang mimpin BKO ini Dankompi. Nah itu juga terus, jangan berhenti di 5 ini," kata Andika.

"Jadi mulai juga ditelusuri ke atasnya. Termasuk dandim yang memberikan BKO siapa? Dandim-kah atau Danrem? Sehingga kita terus ini, jangan hanya berhenti di situ," kata dia."Terus apa yang dilakukan Dandim? Apakah melakukan briefing, penjelasan tentang apa tugas pokok dan seterusnya," tambahnya.

Dia meminta terus diberi informasi terbaru terkait penanganan dugaan pelanggaran tersebut."Saya ingin malam ini terus. Besok pagi saya ingin dilapori terus perkembangannya," kata dia.(*)

Reporter:dya,rls | Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.