
Madiun-Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun sedang serius mengerjakan proyek wisata pendestrian kawasan Sumber Umis yang terletak di Jalan Pahlawan, Kota Madiun.
Jika dilihat, beberapa ornamen yang menunjang wisata sudah dipasang di areal lokasi. Seperti lampion dengan branding tulisan peceland, serta musala unik dengan berbentuk kabah.
Melihat perkembangan itu, sebagian warga cukup antusias menanti beroperasionalnya destinasi wisata di pusat kota tersebut. Rendi Setiawan salah satu warga terkesima melihat apiknya bangunan khas Mekah yang ada di kawasan wisata Sumber Umis tersebut.
"Jadi gak sabar kalau jadi gimana ya hasilnya," ungkap remaja 20 tahun ini, Kamis (30/4/2020).

Rendi berharap dengan adanya wabah corona ini tak menghambat proses pengerjaan tempat wisata. Karena ia menilai warga Madiunpenasaran menantikan wahana wisata ini."Semoga lah cepet selesai," singkatnya.
Hal senada juga dikatakan Dewi Safitri, mahasiwa rantau yang berasal dari Trenggalek. Dewi sapaan lekatnya mengapresiasi Pemkot Madiun atas beberapa perkembangan wisata di Kota Pendekar.
Menurutnya semenjak ia datang ke Kota Madiun tiga tahun yang lalu, banyak perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, sebagai tamu ia merasa cukup nyaman berada di kota tersebut."Dulu gak gini, biasa aja lah pokoknya. Sekarang jadi banyak tempat-tempat menarik. Salut buat pemerintah kota," pungkasnya.
Terpisah, Walikota Madiun Maidi mengaku jika kini pembangunan wisata Sumber Umis sudah mencapai 40 persen.Pembangunan ruang publik yang memanfaatkan sungai di jantung kota tersebut diharapkan nantinya bisa menggenjot perekonomian sekitar.
"Sedangkan untuk taman di sisi sebelah barat, pengerjaannya juga terus berlangsung. Sejumlah gazebo juga terlihat sudah terpasang," jelas Maidi.
Tak tanggung-tanggung konsep yang disuguhkan pun cukup menarik. Rencananya wisata yang berlokasi tepat di depan dan di samping kiri Matahari Department Store Kota Madiun itu menyuguhkan berbagai pernak-pernik khas simbol dunia.
Di antaranya musala berbentuk Kabah yang sudah jadi, beserta menara zam-zam-nya, menara jam Big Ben di Inggris, menara Eiffel, patung Merlion di Singapura dan lain sebagainya.
Menurut keterangan orang nomor satu di Kota Pendekar tersebut, sungai yang melintasi taman itu akan dimanfaatkan untuk wisata air.
"Saat ini, sudah mulai pemasangan box culvert super besar untuk menutup sungai yang lebarnya box culvert sekitar 6 meter," pungkasnya. (Sur)