
Kediri - Kasus ratusan karyawan perusahaan rokok (PR) PT HM Sampoerna Surabaya yang terpa par Covid-19, tidak menjadikan Pemkot Kediri panik untuk melakukan pemeriksaan kepada PT Gudang Garam (PT GG).
Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kediri dr Fauzan Adima MKes saat dihubungi menegaskan belum ada rencana rapid test massal di lingkungan karyawan PT GG. Selain itu stok Rapid test yang dimiliki Tim Gugus Tugas sangat terbatas.
“Kecuali kalau pihak PT GG mau mengadakanRapid test mandiri, monggo. Kalau kita belum ada rencana, Rapid test yang kitamiliki juga sangat terbatas. Rpi test yang dilakukan Dinas Kesehatan hanyaberdasarkan indikasi hasil tracing,” paparnya.
Dr Fauzan pun memisalkan bila ada karaywan PTGG positif Covid-19, maka Tim Dinkes akan melakukan tracing kepada siapa sajayang kontak erat dan dilakukan Rapid Test oleh Dinkes. Kalau satu ruangan yangkontak erat walaupun jumlahnya ratusan orang tetap akan dilakukan Rapid Testsemuanya.
Menyinggung kabar PT GG, sebagai klaster barupenyebaran Covid-19, dr Fauzan Adima secara tegas menyatakan tidak benar. Tidakada klaster baru di GG, di perusahaan rokok itu sampai hari ini tidak ada kasuspenularan kasus Covid-19.
“Itu hanya hoax. Wong di GG ngga ada kasuspenularan Covid-19. Tidak benar kabar itu, harus berhati-hati, karena bisamenimbulkan keresahan di masyarakat,” ujar dr Fauzan Adima yang juga KepalaDinas Kesehatan Kota Kediri itu.
Semantara itu pihak PT GG ketika dikonfirmasilewat Bagian Humas, baik lewat sambungan telepon maupun pesan singkat, tidakmerespon. Kabar tertularnya rastusan karyawan PR PT HM Sampoerna di Surabayamenjadi perbincangan hangat warga Kota Kediri. Mengingat di Kota Kediriterdapat pabrik serupa dengan ribuan karyawan.
“Saya kira wajar kalau kita warga sekitar pabrik PT GG, khawatir bila kasus Pabrik Rokok Sampoerna itu sampai terjadi di PT GG. Bakal cepat penyebarannya,” kata Slamet, 37, warga Keluarahan Balowerti yang lokasinya memang berdekatan dengan pabrik rokok PT GG. (gos)