07 April 2025

Get In Touch

Gubernur Khofifah Minta Bank Jatim Menangkan Pasar dengan Perkuat Digital IT

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat memimpin RUPS LB Bank Jatim.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat memimpin RUPS LB Bank Jatim.

SURABAYA (Lenteratoday) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak jajaran manajemen Bank Jatim untuk melakukan perluasan dan memenangkan pasar dengan memahami preferensi costumer dengan memperkuat pasukan digital IT.

“Digital IT, menjadi bagian yang sangat strategis karena memang tren dunia adalah digital banking maka tim it Bank Jatim diperkuat. Apakah merekrut ataukah mencangkok ataukah membangun koneksitas apapun yang dilakukan bahwa kebutuhan Bank Jatim sebagai kekuatan digital banking ini harus dilakukan,” katanya usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. tahun 2022 di Kantor Pusat Bank Jatim Surabaya pada Rabu (7/12/2022).

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah, juga mengatakan bahwa penguatan dari lini digital dan IT dibutuhkan lantaran saat ini fasilitas mobile banking sudah menjadi kebutuhan dan keniscayaan. Merebut pangsa pasar harus dilakukan dengan layanan yang cepat dan  terbaik dengan tetap menjaga asas kehati- hatian.

"Memahami costumer preference salah satunya adalah dengan memperkuat pasukan IT dan kualitas layanan terbaik. Ini karena m-banking telah menjadi kebutuhan. Maka harus selalu dikawal dan dimonitor untuk  menjawab tantangan dan peluang yang sangat dinamik," ungkap Khofifah melanjutkan.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa digital IT adalah bagian yang sangat penting di era pesatnya  perkembangan teknologi  saat ini. Sebab, kemudahan dalam mengakses fasilitas perbankan memiliki pengaruh besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang akhirnya terwujudnya  kesejahteraan masyarakat Jatim. Ia mendukung Bank Jatim sebagai BUMD Pemprov Jatim untuk kompetitif memenangkan pasar dengan produk mereka. "Semua produk keuangan harus kompetitif karena ini adalah kunci memenangkan pasar," katanya.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan keterangan pada wartawan.

Kemudian, lanjut Gbernur Khofifah, menjawab tantangan Kristalina Georgieva, Manajemen Director  IMF yang memprediksi ekonomi dunia 2023 suram ke arah gelap, meskipun Indonesia diprediksi tetap terang, maka Khotifah berpendapat harus harus membangun kewaspadaan oleh seluruh institusi di Jawa Timur terutama oleh Bank Jatim.

Orang nomor satu di Jatim itu pun menyampaikan langkah yang bisa diambil untuk memperluas pasar antara lain  dengan menemukenali  potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jatim khususnya yang berpotensi untuk pasar eksport mengingat jumlah KUMKM di Jatim saat ini 9,78 juta dengan kontribusi 57,81 persen dari PDRB. Begitu pula potensi bersinergi dengan perguruan tinggi , rumah sakit baik RSUD maupun RS Swasta dan ribuan pesantren yang merupakan market yang besar di Jatim.

Gubernur optimis bahwa UMKM dapat menjadi pasar potensial untuk Bank Jatim. Dimana BUMD ini dapat turut serta melakukan pendampingan terkait pemodalan dan menguatkan pengembangan UMKM di Bumi Majapahit.

“Ketika adalah penguatan pendampingan dan mendevelop UMKM di Jawa Timur, 57,81% kontribusi UMKM pada PDRB Jawa Timur. Ini menjadi penting karena market-nya luar biasa kalau ada penguatan dari Bank Jatim maka kekuatan kontribusi UMKM di Jawa Timur Insyaallah akan lebih besar lagi,” tandasnya.

Dia juga mengatakan bahwa dari misi dagang terutama di Jedah ada satu hyper market yang 99% produknya itu dari UMKM Jawa Timur. Maka, dia mengharapkan hal itu dipagari karena jika tidak maka akan direbut oleh market dari negara lain.

“Nah, komunikasi dengan para importir tetap harus dibangun, dimaksimalkan, dan yang berasal dari Jawa Timur maka Bank Jatim saya minta tolong ikut nguati sama-sama kita mendorong bagaimana ekonomi di Jawa Timur 2023 tetap terang dengan tetap berpengharapan,” tegasnya lagi.

Di akhir sambutannya, Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa tata kelola Bank Jatim dikategorikan sebagai sangat baik. Hal ini mengikuti penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (KemenPAN-RB) yang menyebutkan bahwa reformasi birokrasi Pemprov Jatim berada di level A.

Ia mengimbau agar Good Corporate Governance senantiasa dikawal oleh para pembangun kebijakan dan pemegang saham PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk agar perbankan nasional dan daerah makin berkembang.

"Tata kelola pemerintah Provinsi Jatim dikatakan kini sudah sangat baik oleh KemenPAN-RB yaitu kategori A. . Maka tata kelola Bank Jatim berarti sudah sangat baik pula. Good corporate governance harus selalu dikawal pemangku kebijakan Bank Jatim dan para pemegang saham," katanya.

Pada RUPS LB  Bank Jatim kali ini, terjadi perubahan susunan pengurus Bank Jatim. Pada RUPS LB  ini disetujui pengangkatan Zulhelfi Abidin sebagai Direktur IT & Digital, dan Eko Susetyono sebagai Direktur Manajemen Risiko.

Gubernur Khofifah pun mengapresiasi jajaran pengurus Bank Jatim atas prestasinya selama ini. Dengan masuknya dua direksi baru hari ini, prestasi Bank Jatim diharapkan bisa lebih baik lagi kedepannya.

"Mudah-mudahan seluruh proses yang kita lakukan memberikan manfaat bagi Bank Jatim dan terutama kesejahteraan masyarakat di Jatim. Semoga Bank Jatim bisa terus berkarya bersama BUMD  lain dan format-format yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat dipertahankan," tutupnya.

Sementara itu, Dirut Bank Jatim, Busrul Iman mengatakan bahwa potensi bisnis ke depan begitu besar. Maka Bank Jatim tidak boleh mengabaikan hal itu. “Artinya, bagaimana bisa menangkap peluang yang lebih banyak sesuai dengan tujuan Bank Jatim untuk menggerakkan perekonomian di wilayah Jawa Timur itu,” katanya. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.