
SURABAYA (Lenteratoday) - Melalui program Imersi, SMA St Louis I Surabaya memberangkatkan 470 siswanya untuk melakukan live in di Desa Banjarasri, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo. Program tersebut diikuti oleh seluruh kelas 12.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Spiritualitas SMA St Louis 1 Surabaya, F. Widodo Setyo Budi, menyampaikan bahwa program ini digelar untuk melatih karakter, mental, dan rohani siswa. Melalui kesempatan yang diberikan selama 4 hari 3 malam tersebut, diharapkan dapat membentuk karakter siswa menjadi lebih mandiri dan toleran.
"Lewat kegiatan ini, karakter kemandirian, karakter toleransi, karakter untuk lebih bersyukur atas apa yang dimiliki itu tumbuh dalam diri anak-anak. Melalui kegiatan dengan warga dan lewat refleksi harian yang mereka tulis, mereka bisa menemukan nilai-nilai kebaikan, nilai-nilai kehidupan," ujarnya saat dihubungi (7/12/2022).
Sebelum diberangkatkan esok hari, para siswa dibekali dengan serangkaian ibadah misa. Selain itu, juga uraian mengenai peraturan selama melakukan imersi nanti, salah satunya larangan membawa handphone.
Nantinya, masing-masing dari siswa akan ditempatkan di rumah warga. Selain berinteraksi dengan warga, mereka juga diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam kegiatan warga.
"Kurang lebih 1 desa, ditaruh di 15 dusun. Satu rumah, mereka berdua. Total yang dipakai kurang lebih sekitar 250an keluarga," terangnya.
Lebih lanjut, Widodo mengatakan bahwa melalui Imersi, siswa dapat lebih mengenal kebudayaan yang melekat di masyarakat. Khususnya, dalam masyarakat yang multikultural.
"Ada beberapa kegiatan untuk membuat anak-anak bisa lebih mengenal dari segi budaya, bisa lebih menyelami budaya di daerah, bisa toleransi, bisa juga menerima keberagaman" jelasnya. (*)
Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Lutfiyu Handi