20 April 2025

Get In Touch

Lestarikan Permainan Tradisional, Ubaya Launching Pojok Dolanan

Kondisi Pojok Dolanan di Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. (Foto: Rahmad Suryadi)
Kondisi Pojok Dolanan di Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. (Foto: Rahmad Suryadi)

MOJOKERTO (Lenteratoday) - Seiring berkembangnya zaman, permainan tradisional mulai jarang ditemukan. Demi mengenalkannya kepada generasi masa kini, Universitas Surabaya (Ubaya) membangun Pojok Dolanan di Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.

Pembangunan Pojok Dolanan merupakan bagian dari upaya Tim Matching Fund (MF) Ubaya dalam mengembangkan edu-tourism di Desa Ketapanrame. Sebelumnya, Desa Ketapanrame telah dikenal sebagai desa wisata, namun perkembangannya belum merata.

Ketua tim pengusul MF Ubaya, Hari Hananto, menyampaikan bahwa, Pojok Dolanan tersebut akan digunakan sebagai sarana memperkenalkan permainan tradisional. Sekaligus, memberi ruang baru bagi mereka untuk bersosialisasi dengan rekan sebaya.

“Kalau selama ini anak-anak sering main di HP, kami ingin mereka punya aktivitas olah fisik dengan bermain permainan tradisional. Pojok Dolanan bisa dimanfaatkan oleh sekolah dan orang tua untuk mengajak anaknya belajar dan bersosialisasi dengan sesamanya," ujarnya saat menghadiri launching Pojok Dolanan, Jumat (9/12/2022).

Pada acara launching tersebut, diselenggarakan berbagai lomba permainan tradisional, yakni egrang, ular tangga, engkel, batok, melukis layang-layang, dan gasing. Peserta berasal dari siswa SD setempat.

Disamping itu, Hari mengungkapkan bahwa program MF nantinya juga akan diarahkan pada edukasi upaya penyelesaian masalah sampah dan peningkatakan kesejahteraan masyarakat (Zero waste management). Nantinya, juga akan dibangun Nusantara Botanical Garden di sekitar Pojok Dolanan sebagai sarana informasi kekayaan botani.

Melalui program ini, diharapkan dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan literasi masyarakat. Selain itu, juga memberikan kesempatan kepada dosen dan mahasiswa dalam berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat menggunakan pendekatan kepakaran.

"Semoga pengembangan desa wisata ini dapat menjadi alternatif sumber pemasukan wisata buat Desa Ketapanrame,” tutup Hari. (*)

Reporter : Azifa Azzahra | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.