21 April 2025

Get In Touch

BRIN Ungkap Potensi Banjir Besar Jabodetabek 28 Desember Besok, Perkantoran Diimbau WFH

BRIN Ungkap Potensi Banjir Besar Jabodetabek 28 Desember Besok, Perkantoran Diimbau WFH

JAKARTA (Lenteratoday)-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan akan terjadi hujan ekstrem sampai dengan 1 Januari. Peneliti Klimatologi, pada Pusat Riset Iklim, dan Atmosfir, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin pun menyampaikan ada potensi banjir besar di kawasan Jabodetabek, khususnya Tangerang.

Disebut, potensi hujan ekstrem hingga badai terjadi pada 28 Desember 2022.
"Potensi banjir besar Jabodetabek. Siapapun anda yang tinggal di Jabodetabek, dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," kata Erma dalam unggahannya di Twitter, seperti dilihat Selasa (27/12/2022).

Erma menyampaikan itu berdasarkan analisa data dari Satellite Early Warning System (Sadewa). Dia menerangkan badai dahsyat dari laut akan berpindah ke darat melalui jalur barat dengan angin baratan yang membawa hujan badai dari laut, dan dari utara melalui angin permukaan yang kuat.

"Maka Banten, dan Jakarta-Bekasi akan menjadi lokasi sentral tempat serangan badai tersebut. Dimulai sejak siang hingga malam hari pada 28 Desember 2022," katanya.

Kovergensi di darat pun akan masif sehingga hujan persisten pada 28 Desember 2020 akan meluas. "Menjangkau wilayah lain di Jawa bagian barat," katanya.

Modifikasi Cuaca

Terpisah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengimbau agar sektor perkantoran menerapkan kebijakan kerja dari rumah atau (work from home/WFH).

"Kita imbau, kalau ada bencana puting beliung, bisa mengkondisikan masing-masing pihak karyawan swasta untuk melakukan work from home," kata Heru Budi di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2022).

Eks Wali Kota Jakarta Utara itu meyakini cara ini efektif menghindari dampak bencana banjir, mulai kemacetan hingga pemborosan. Nantinya, Pemprov DKI Jakarta melalui BPBD DKI Jakarta akan aktif memberikan peringatan ancaman cuaca ekstrem melalui berbagai media.

Di samping itu, pihaknya berkoordinasi dengan BNPB melakukan reduksi dan redistribusi curah hujan menggunakan metode teknologi modifikasi cuaca (TMC).

"Bisa TMC, bisa imbauan Pak Isnawa selaku Kepala BPBD berikan informasi, ditambah Pak Kepala BNPB menghindari kondisi rawan. Tentunya jam kerja masing-masing swasta bisa ambil kebijakan WFH," jelasnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membeberkan sejumlah langkah mengantisipasi potensi hujan besar di kawasan Jabodetabek pada 28 Desember mendatang. Salah satunya, menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang dilakukan secara terus menerus.

"Itu kita laksanakan TMC, sudah dilaksanakan terus menerus," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2022).

Selain itu pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah pihak mengantisipasi hujan deras di kawasan Jabodetabek, di antaranya ialah Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kementerian Perhubungan serta BRIN. BNPB hendak memastikan kondisi tersebut tak mengganggu momen mudik.

Selain di wilayah jabodetabek, BNPB juga mengantisipasi daerah aliran sungai di 3 kabupaten Jawa Barat, yaitu Subang, Indramayu dan Sumedang.

"Kami koordinasi dengan BMKG, Menhub, BRIN, di sana ada potensi hujan deras dan bisa banjir genang dan mengganggu mudik tahun baru," ujarnya.

Khusus di DKI Jakarta, BNPB telah membahas kerjasama penanggulangan bencana di wilayah Ibu Kota. Antara lain membahas teknologi modifikasi cuaca hingga pemantauan bangunan.

"Dalam waktu dekat BNPB bekerjasama dengan Pemprov DKI nanti pelaksanaannya BRIN dan TNI AU, penganggaran dari BNPB. Mudah-mudahan yang disampaikan tadi, ketika ada hujan lebat tidak ganggu proses pergantian tahun," imbuhnya.(*)

Reporter: dya,rls / Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.