
JAKARTA (Lenteratoday)- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebut ada 10.792 aktivitas gempa di Indonesia selama tahun 2022. Sebanyak 22 siantaranya punya dampak merusak.
Sebarannya yakni 5 di Sumatera, 6 di Jawa, 1 di Kalimantan, 3 di Sulawesi, 3 di Maluku-Maluku Utara, 4 di Bali-Nusa Tenggara.
Dari 22 gempa merusak, 8 gempa di antaranya menimbulkan korban luka hingga korban jiwa, sementara 14 gempa lainnya hanya menimbulkan kerusakan.
"Deadly earthquake terjadi dua kali, yaitu Gempa Pasaman Barat M 6,3 menyebabkan 25 orang meninggal dunia dan Gempa Cianjur M 5,6 menyebabkan 334 orang meninggal dunia," demikian dipaparkan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam webinar daring "Refleksi Gempa Tahun 2022, Bekal Siaga di Masa Mendatang", Jumat (30/12/2022).
Daryono juga memaparkan, sejak tahun 2013 ada tren peningkatan aktivitas gempa Bumi di Indonesia dalam tren gempa tahunan, yakni selama tahun 2008-2022. Dengan rata-rata 7.069 gempa per tahun, gempa tahun 2022 termasuk di atas rata-rata.
"Sejak tahun 2013 ada tren peningkatan konsisten ujungnya 2018, 11.920 kali gempa, rekor terbanyak selama ini. Dan kita tahu pembangunan sensor gempa yang sangat banyak dimulai tahun 2019 dan beroperasi 2020, tentu bukan karena banyaknya sensor gempa tapi memang ada banyak gempa di tahun itu. Secara tren mengalami peningkatan," jelas dia.
Tahun 2022 juga BMKG memasang 10 sensor seismograf, sehingga total seismograf BMKG kini ada di 438 lokasi. Di 2023, akan dipasang lagi seismograf di 12 lokasi sebagai bentuk mitigasi gempa bumi.(*)
Reporter:dya,rls,bmkg /Editor:widyawati
Rincian gempa periode 1 Januari-29 Desember 2022
Gempa sama dengan/di atas M 5 = 205 kejadian
Gempa kurang dari M 5 = 10.587 kejadian
Sedangkan untuk jumlah gempa dirasakan yakni 807 gempa.
Dari 10.792 gempa itu, ada 22 gempa merusak.