
JOMBANG (Lenteratoday) – Kasus pengidap HIV (human immunodeficiency virus) dan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) di Kabupaten Jombang cukup tinggi. Per Desember 2022 mencapai 1.029 kasus. Sebanyak 30 kasus di antaranya menimpa ibu hamil dan 20 kasus anak positif HIV.
Koordintor Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Jombang Care Center (JCC)Plus, Fuad Abdillah, mengungkapkan situasi di lapangan saat ini, kasus orang dengan HIV positif di Jombang terus meningkat dengan berbagai latar belakang kasus atau penyandang.Salah satunya perempuan sebagai korban dan kerap menerima kekerasan berbentuk verbal maupun fisik.
“Dalam catatan kami sebagai pendamping pasien orang dengan HIV di Jombang, per akhir 2022 mencapai 1.029 kasus. Di antaranya ada 30 ibu hamil dan 20 kasus anak positif HIV,” kata Fuad Abdillah, Selasa (17/1/2023).
Fuad Abdillah mengaku, KDS JCC Plus sebagai pendamping masih menemui beberapa kendala dalam baik secara geografis, kebijakan layanan kesehatan, sarana prasarana dari Pemkab Jombang.
Guna mengawal dan menerapkan Perda No 10 Tahun 2018 tentang Penanggulangan HIV dan Tuberkulosis yang di dalamnya terdapat pemberdayaan, pengobatan, pendampingan dan ekonomi, perlu sinergitas pemerintah daerah dengan stakeholder.
“Dalam hal ini, dalam penerapan penanggulangan di wilayah perlu adanya sinergi dengan menjadikan kami sebagai mitra penggerak atau pelaksana program daerah dalam upaya eliminasi kasus HIV di 2030 mendatang,” terangnya berharap dapat berkolaborasi untuk mewujudkan Kota Jombang yang lebih baik.
“Kami berharap impian mewujudkan Jombang yang ramah, pluralis dan smart city ini bisa terlaksana. Jaringan masyarakat sipil dan komunitas orang muda diharapkan jadi tumpuan, penguatan fundamental dan keterbukaan guna menciptakan kebermanfaatan dan kesetaraan untuk semua,” paparnya.
KDS JCC Plus berkomitmen selalu mengawal dan mengapresiasi atas kerja-kerja pemerintah dalam upaya pembangunan, pelibatan stakeholder.
“Semoga bisa ikut ambil bagian dalam mewujudkan Jombang lebih baik ke depa dalam segala aspek pembangunan, infrastruktur, layanan masyarakat dan kebijakan yang berpihak pada kepentingan masyarakat Jombang,” harap Fuad Abdillah.
Kepala Dinas Kesehatan Jombang drg Budi Nugroho mengungkapkan selama 2022 per Desember terdapat penambahan kasus sebanyak 196 orang yang didominasi usia produktif.(*)
Reporter: Sutono,Gatot Sunarko/ Editor: widyawati