
MALANG (Lenteratoday) – Masuk putaran ke-3, giat Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bertajuk Sambang Warga kali ini menyasar masyarakat di Kelurahan Bareng dan Kauman, Kecamatan Klojen. Dalam kesempatan tersebut, warga Kelurahan Kauman menyampaikan keluhannya terkait dengan Koridor Kayutangan Heritage.
“Yang lebih banyak keluhan itu untuk area parkir. Ya memang diketahui bersama, di koridor Kayutangan belum punya kantong parkir,” ujar perwakilan warga sekaligus Ketua Pokdarwis Kayutangan Heritage, Mila Kurniawati, Jum’at (20/1/2023).
Mila menambahkan, banyaknya pengunjung beserta kendaraannya sangat tidak sebanding dengan ketersediaan lahan parkir, yang saat ini masih memanfaatkan badan jalan atau On Street Parking. Alhasil, tidak sedikit kendaraan yang menurutnya menyerobot atau mengambil alih fungsi trotoar jalan.
“Jadi itu otomatis mereka berkendara dan memarkirkan kendaraannya di trotoar jalan. Jadi gak nyaman juga. Kebanyakan malah kendaraannya berdempetan dengan tempat kursi. Saya pernah duduk-duduk di kursi, sudah ketampel sama sepeda motor,” imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya berharap agar Pemkot Malang dapat segera mencarikan solusi terbaik. Paling tidak, sambungnya, terdapat penataan tempat parkir yang cukup. Sehingga fungsi trotoar dapat benar-benar dikembalikan untuk tracking jalan. “Bisa menikmati musik, melihat suasana lampu dan malam di Kayutangan,” cetusnya.
Selain mengeluhkan keberadaan kantong parkir. Mila juga memberikan masukan agar Dinas terkait dapat menertibkan kafe-kafe di koridor Kayutangan. Sebab, dirasanya beberapa kafe telah mengambil alih kursi yang disediakan untuk masyarakat umum.
“Ketika warga kami kepingin duduk-duduk di luar (koridor) sekarang, setiap kursi yang seharusnya ditempati oleh pengunjung umum ini digunakan oleh kafe-kafe. Malah dikeluarkan meja dan sebagai macam. Akhirnya kan juga mengganggu perjalanan,” tuturnya.
Disisi lain, Mila juga mengharap agar dapat dipertemukan dalam satu meja. Bersama Wali Kota dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diluar kegiatan Sambang Warga ini. Namun, pihaknya juga tetap mengapresiasi giat Wali Kota Malang beserta para jajarannya kali ini.
“Umpamanya koridor Kayutangan itu harapan dari Pemkot seperti apa. Itu kan belum disosialisasikan ke warga. Jadi, kalau kita sama-sama tahu. Nanti kami bisa mengawasi, bisa mendukung, apalagi membantu untuk lebih mencapai goalnya tadi seperti apa. Termasuk kampung tematik lainnya,” tandasnya.
Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan bahwa pihaknya akan terus menerus melakukan kegiatan Sambang Warga. Guna menyerap aspirasi masyarakat, dan dapat ditangani secara cepat.
“Ini akan terus menerus kita lakukan. Jadi, apa yang saat ini sudah kita lakukan tiga putaran ini, rata-rata kami menilai cukup baik. Respon dari masyarakat baik, terus kita juga mengoptimalkan agar eksekusinya baik. Dan harus ada penambahan penguatan yang lainnya,” tegas Wali Kota Malang, Sutiaji.
Orang nomor 1 di jajaran Pemkot Malang ini juga menuturkan bahwa rata-rata keluhan warga masih seputar pada masalah sosial, ekonomi, hingga infrastruktur.
“Masalahnya masih berputar dengan masalah sosial, masalah ekonomi, infrastruktur, kesehatan, ya wajarlah. Sambil kami ingin menyasar bahwa kegiatan yang kami lakukan ini bukan hanya urusan sektoral saja,” pungkasnya. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi