25 April 2025

Get In Touch

Banjir di Kesamben dan Megaluh Jombang Belum Surut, Ratusan Hektare Sawah Jadi 'Danau'

Sawah milik petani di Dusun Guyangan, Desa Kedungbetik Kesamben bak danau karena terendam air.(Foto:Sutono)
Sawah milik petani di Dusun Guyangan, Desa Kedungbetik Kesamben bak danau karena terendam air.(Foto:Sutono)

JOMBANG (Lenteratoday) – Banjir yang menggenangi sawah petani di Desa Kedungbetik, Kecamatan Kesamben dan Kecamatan Megaluh Jombang belum sepenuhnya surut, Jumat (20/1/2023). Sawah mereka terendam akibat luberan air sungai, tanaman padi mereka pun terancam puso.

Di Desa Kedungbetik, Kecamatan Kesamben ini misalnya, banjir yang melanda sawah mereka, membuat petani khawatir. Tanaman yang baru berusia kurang dari setengah bulan itu terancam mati dan hanyut akibat terbawa air.

Dari pantauan, puluhan hektare sawah di Dusun Guyangan, Desa Kedungbetik, tampak seperti danau. Tanaman padi milik petani tak terlihat sama sekali karena tertutup air. Di pinggir-pinggir genangan, terlihat benih padi yang ditanam juga hanyut terbawa arus banjir.

“Ini sudah hari ke tiga seperti ini, air dari patusan (afvour) yang penuh terus meluber ke sawah,” terang Ponisan, petani setempat, Jumat (20/1/2023).

Dikatakan, tanaman padi seluas 1 hektare miliknya kini terancam rusak karena banjir. Terlebih, usia padi masih sangat muda. “Baru 10 hari tanam, sudah seperti ini. Kalau lihat benih di pinggir kayaknya tak bisa diselamatkan,” lanjutnya.

Sejumlah sawah di dusun lain juga bernasib sama. Seperti di Dusun Ngemprak, Kedungmacan sampai Dusun Kalanganyar juga bernasib sama. "Perkiraan luas lebih dari 15 hektare,” tambah Ponisan.

Ia dan petani lain hanya bisa berharap air segera surut. “Kalau ada yang masih bagus, diperbaiki. Tapi kalau sudah rusak semua mau bagaimana lagi, harus tanam ulang semua,” katanya pasrah.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Jombang, M Rony mengaku sudah menerjunkan tim guna meninjau lokasi sawah yang terendam banjir. Hasil peninjauan, tercatat 150 hektare sawah yang terendam di Desa Sumbersari, Balonggemek dan Desa/Kecamatan Megaluh.

”Yang di Megaluh sebagian sudah surut, tinggal 10 hektare masih terendam,” bebernya. Kemudian di Kecamatan Kesamben Kesamben hanya seluas 36 hektare, tapi sebagian sudah surut. "Kini tinggal 31 hektare masih terendam,” imbuh Rony.

Ia mengatakan, semua sawah yang terendam banjir karena curah hujan tinggi selama dua hari terakhir. Terlebih lagi, saluran buang tidak memadai sehingga air meluber ke sawah.

Dia menganalisa , kondisi tanaman padi yang terendam banjir masih aman dan tidak mati. Karena genangan banjir baru tiga hari. Untuk mengatasi permasalahan banjir, dia mengaku harus bekerjasama dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait.

Reporter: Sutono,Gatot Sunarko /Editor:Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.