
Pasuruan - Proyek pengadaan masker penanggulangan Covid-19 di Kabupaten Pasuruan yang diduga menjadi bancakan meluber ke segala lini. Tidak hanya direbut para oknum elit anggota dewan, aktifis LSM dan wartawan, bahkan diduga ada oknum yang mencatut nama Wakil Bupati (Wabup) Pasuruan untuk mendapatkan proyek tersebut.
Berdasar data rekap penerima order masker yang mulai beredar, ada yang mencatut nama Wabup untuk mendapatkan jatah pengadaan 50.000 masker. Rincian daftar distribusi masker ini berjumlah 500.000.
Ini merupakan sisa order yang didapatkan Himpunan Asosiasi (HIAS) sebanyak 1 juta masker. Sehingga jatah distribusi masker yang dikoordinir Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan genap 1,5 juta masker.
Wabup Pasuruan Mujib Imron yang dikonfirmasi mengaku kaget namanya tercatut dalam daftar penerima order masker. Ia menyatakan tidak pernah meminta atau memberikan rekomendasi kepada seseorang untuk mendapatkan jatah pengadaan masker.
“Ramai-ramai itu termasuk dinamika. Siapapun bisa membawa-bawa nama saya untuk minta jatah masker. Tapi saya tidak pernah merekomendasi agar seseorang dapat jatah masker,” kata Gus Mujib, panggilan akrabnya.
Menurut Gus Mujib, ia selalu mewanti-wanti agar proses itu berjalan sesuai dengan etika pengadaan barang, harus ada pembanding, harus clean, dan tidak abu-abu.
“Mestinya pengadaan barang masker ini harus dengan UMKM. Saya sudah wanti-wanti, jangan sampai wabah coronanya selesai, kita habis juga. Semua harus jelas,” tandas Gus Mujib. (oen)