
MALANG (Lenteratoday) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) mengaku, kelanjutan rencana revitalisasi Pasar Besar semakin menunjukan jelas. Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menyampaikan, saat ini pihaknya tengah mengebut pemenuhan dokumen untuk diserahkan kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag RI).
“Kelengkapan dokumen itu tujuannya agar segera mendapatkan rekomendasi untuk melakukan pembangunan atau revitalisasi Pasar Besar. Ini dilakukan setelah pemutusan kerjasama dengan PT Matahari Putra Prima (MPP), jadi pemutusan itu kan kami sudah clear,” ujar Kadiskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (4/2/2023).
Eko mengharap, proses kelengkapan dokumen tersebut dapat selesai pada bulan Februari ini. Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat, khususnya para pedagang di Pasar Besar untuk lebih bersabar. Sebab dikatakannya, Pemkot Malang pasti akan memberikan sesuatu yang terbaik untuk seluruh masyarakatnya.
“Harapannya (Pasar Besar) tetap berjalan seperti biasa. Dan semoga selalu bersabar karena pemerintah ini akan selalu memberikan yang terbaik untuk masayarakat dan pedagang Pasar Besar khususnya," lanjut Eko.
Disisi lain, ketika disinggung mengenai teknis menyeluruh yang meliputi anggaran. Eko mengaku masih belum dapat menyebutkan secara pasti. Namun, beberapa waktu sebelumnya Pemkot Malang telah memperkirakan bahwa revitalisasi Pasar Besar setidaknya membutuhkan pendanaan sekitar Rp 300 miliar hingga Rp 350 miliar.
"Kalau itu (besaran anggaran) masih belum ditentukan. Kami masih menunggu Detail Engineering Desaign (DED) ," cetusnya.
Sementara itu, ditemui pada kesempatan yang berbeda, Wali Kota Malang, Sutiaji mengaku bersyukur. Bahwa akhirnya kejelasan Pasar Besar sudah dipastikan clear. Sutiaji juga menyebut bahwa pihaknya telah memerintahkan kepada Asisten Perekonomian dan Bidang, untuk berkoordinasi dengan Kemendag RI.
“Saya sudah minta sama Kopindag untuk segera meminta rekomendasi pada Kementerian Perdagangan. Kemudian kami juga sudah calling-calling juga dengan Kemenkeu. Ini kan harapannya, mudah-mudahan (Pasar Besar) bisa dibangun di 2023 supaya bisa masuk di APBN Perubahan. Doakan, paling tidak sudah clear, Legal Opinion (LO) sudah jelas. Bahwa APBD bisa mengawal seandainya ada kelambatan itu semua," tukas orang yang menduduki kursi N1 ini.
Diakhir, Sutiaji berharap agar revitalisasi Pasar Besar benar-benar dapat garap pada tahun 2023 ini. “Jelang akhir masa jabatan, banyak yang akan kita upayakan. Ada PR penyelesaian revitalisasi lainnya. Pasar Blimbing dan Pasar Gadang. Termasuk juga proyek strategis yang membutuhkan upaya ekstra. Plus jacking juga sudah menjadi agenda akan kami lakukan percepatan untuk minta pendampingan KPK," pungkasnya.(*)
Reporter: Santi Wahyu | Reporter:widyawati