
MALANG (Lenteratoday) – Usai muncul dalam catatan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) terkait dengan evaluasi satu minggu pelaksanaan uji coba satu arah, di Kawasan Kayutangan Heritage. Kini, nasib pembongkaran dari 3 taman di Jalan Semeru akhirnya menemui kejelasannya.
“Jadwal tender revitalisasi tiga taman tersebut sudah ada. Sehingga kalau menurut jadwal, pelaksanaan tender dilakukan pada bulan Maret. Kalau pengerjaannya sendiri diperkirakan mulai April 2023 mendatang,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Laode KB Al Fitra, saat dikonfirmasi melalaui sambungan selular, Rabu (1/3/2023).
Pria yang akrab dengan sapaan Laode ini menampik adanya pembongkaran pada taman Tugu Adipura. Menurutnya, taman tersebut hanya akan diperkecil, dan tidak dibongkar sepenuhnya. Sedangkan, untuk dua taman lainnya, yakni taman PKK dan monumen Tentara Gennie Pelajar (TGP) dikatakannya akan sedikit dilakukan pergeseran. “Tugu TGP akan sedikit digeser ke utara dan Tugu PKK digeser sedikit ke Barat,” tegasnya.
Laode menambahkan, untuk perombakan ketiga taman tersebut diperkirakan menelan biaya Rp 1,2 miliar. Sebab, menurutnya ketiga taman tersebut juga menggunakan tender yang berbeda. “Sehingga pengerjaan nanti kemungkinan juga dilakukan pihak yang berbeda pula. Untuk total perombakan ketiga taman itu, membutuhkan dana sekitar Rp 1,2 miliar,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Widjaja, juga membenarkan bahwa ketiga taman tersebut akan segera dibongkar dalam waktu dekat ini. Menurut Rahman, dalam bulan Maret ini akan dilakukan proses pelelangan tender. Sehingga, sejalan dengan Laode, pembongkaran akan dilakukan paling lambat pada akhir Maret atau awal April 2023.
“Nanti kurang tahu di akhir Maret atau bagaimana. Kemarin kami masih menunggu hasil untuk harga perkiraan, untuk dikirimkan ke dokumen pengadaan. Sudah kami konsultasikan, sudah ada kesepakatan terkait desain dan rencana kegiatannya ke forum lalin. Jadi tinggal proses pelelangannya saja,” tegas Rahman, saat dikonfirmasi melalui sambungan selular.
Disisi lain, pakar Transportasi Universitas Brawijaya (UB) Hendi Bowo, menjelaskan, selain menyoroti 3 taman di Jl. Semeru. Pihaknya juga mengungkap bahwa saat ini tengah mengkaji terkait persoalan, apakah kendaraan dari Jl. Tangkuban Perahu diperbolehkan berbelok langsung ke kanan menuju Jl. Semeru, atau tidak.
“Karena crossing atau persimpangan ini juga dianggap mengganggu arus lalin. Tapi kalau tidak boleh (belok kanan) itu juga repot, masyarakat mau kesana gimana caranya. Apakah lewat Jalan Arjuna atau gimana, itu memang harus dipertimbangkan,” tandas Hendi. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi