20 April 2025

Get In Touch

Gubernur Khofifah Ajak Alumni Khadijah Amalkan Ajaran KH Abdul Wahab Turcham

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat memberikan sambutan di acara Majlis Dzikir, Maulidurrosul SAW dan Haul Almaghfurlah KH. Abdul Wahab Turcham ke-28 bersama Jamaah Al Khidmah di Komplek Sekolah Khadijah Wonorejo, Jl. Wonorejo Selatan IX/2
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat memberikan sambutan di acara Majlis Dzikir, Maulidurrosul SAW dan Haul Almaghfurlah KH. Abdul Wahab Turcham ke-28 bersama Jamaah Al Khidmah di Komplek Sekolah Khadijah Wonorejo, Jl. Wonorejo Selatan IX/2

SURABAYA (Lenteratoday) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengajak masyarakat khususnya alumni dari lembaga pendidikan Khadijah untuk terus mengamalkan apa yang telah diajarkan almarhum KH. Abdul Wahab Turcham. Dia menandaskan bahwa ajaran tersebut adalah pondasi kuat untuk kehidupan.

“Jadi kalau sekarang yang sudah alumni tidak boleh tidak hafal dan tidak boleh lupa. Jadi saya minta tolong apa yang diajarkan guru guru kita itu pondasi yang kuat, Bulughulmaram itu pondasi yang kuat, Arbaun Nawawi itu juga pondasi kuat untuk ilmu ilmu dasar,” katanya saat sambutan dalam acara Majlis Dzikir, Maulidurrosul SAW dan Haul Almaghfurlah KH. Abdul Wahab Turcham ke-28 bersama Jamaah Al Khidmah di Komplek Sekolah Khadijah Wonorejo, Jl. Wonorejo Selatan IX/2 Rungkut Surabaya, Minggu (5/3/2023).

Dia juga menerangkan bahwa masih ada kitab-kitab lain yang diajarkan KH. Abdul Wahab Turcham sebagai pendiri dari yayasan dan lembaga pendidikan Khadijah, diantaranya adalah kitab Aqidaul Awam. Apa yang diajarkan tersebut menunjukkan komitmen almarhum KH. Abdul Wahab Turcham dalam memberikan pondasi yang kuat pada seluruh muridnya untuk tetap berjalan pada ahlusunah wal jamaah.  

“Itu pondasi yang ditanamkan oleh almarhum, mudah mudahan ilmu yang kita dapat semuanya manfaat dan barokah,” lanjut Khofifah.

Dia juga menceritakan bahwa pernah belajar di Khadijah selama enam tahun, dia juga belajar langsung pada KH. Abdul Wahab Turcham. “Saya murid yang sangat disayang oleh ustad Wahab Turcham. Karena badan saya gemuk dari SMP, maka beliau tidak pernah panggil nama Khofifah, dia panggil saya Sakila, si gemuk. Selalu beliau panggil Salika, baik waktu SMP maupun SMA,” ceritanya saat ditemui usai acara.

Dia melanjutnya, KH. Abdul Wahab Turcham selalu keliling kelas-kelas untuk mengatahui apakah ada kelas yang kosong atau tidak. “Kalau ada kelas saya kosong, sudah pasti beliau panggil saya ke kantor dan di kantor itu sekaligus menjadi library-nya beliau. Maka, beliau tunjuk kitab-kitab itu, kamu mau belajar yang  mana, saya selalu lihat yang tebal, dan yang tebal itu adalah munjit, padahal munjit itu kamus bahasa Arab,” kenangnya.

Meski yang ditunjukkan adalah kamus bahasa Arab, lanjut Khofifah, KH. Abdul Wahab Turcham tetap menerangkan apa yang ditanyakan. “Jadi, enam tahun sebetulnya saya nyantri langsung pada beliau dan beliau santri langsungnya hadrotussyeh Hasyim Asyari. Salah satu santri kesayangan pendiri NU, Hasyim Asyari adalah KH Abdul Wahab Turcham,”sambungnya.

Lantas, Khofifah juga menceritakan bahwa Hasyim Asyari memanggil KH. Abdul Wahab Turcham dengan nama Dul. Oleh Hasyim Asyari, Wahab Turcham diberi kamar paling luas, karena setiap ada santri yang tidak krasan selalu ditiitpkan ke kamarnya.

“Jadi kamarnya itu sendiri paling luas, karena yang tidak krasan-tidak krasan itu ditaruh dikamarnya ust Abdul Wahab Turcham dan dari situ krasan. Jadi KH. Abdul Wahab Turcham adalah santri langsung Hadrotussyeh Hasyim Asyari dan kesangan dan dipanggil Dul. Pokoknya ada santri yang kurang baik itu ditaruh di kamarnya KH. Abdul Wahab Turcham,” terangnya.

Kecintaan KH. Abdul Wahab Turcham terhadap NU dan pendidikan benar benar diwujudkan dalam dedikasinya. “Beliau mendadikasikan umurnya, hidupnya untuk NU dan pendidikan. Maka beliau mengambil posisi tidak nikah. Dan salah satu dari amal yang terus mengalir adalah doa dari putra putri. Maka, saya sering kali mengajak alumni khatijah, kitalah putra-putri beliau dan jangan lupa kita berdoa untuk almarhum Abdul Wahab Turcham,” pungkasnya. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.