25 April 2025

Get In Touch

2 Tahun Muhdlor-Subandi, Indeks Pertumbuhan Ekonomi Tembus 7,53 Persen

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali tampak berdiskusi gayeng dengan warganya. (istimewa)
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali tampak berdiskusi gayeng dengan warganya. (istimewa)

SIDOARJO (Lenteratoday) - Kerja keras dan kerja cerdas menjadi motto Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali dalam menakhodai pemerintahan Sidoarjo. Dua hal itu dilakukan Gus Muhdlor dalam 2 tahun terakhir ini hingga mampu mengubah persepsi publik dari Sidoarjo yang tadinya dikenal sebagai kabupaten “autopilot”.

"Kami terus mendorong semua pihak untuk bekerja memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga Sidoarjo," ujar Gus Mudlor dikutip dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/3/2023).

Dikatakannya, pertumbuhan ekonomi Sidoarjo tahun 2022 capai 7,53 persen. Tertinggi kedua se Jatim setelah Kabupaten Tuban.

"Tingkat pengangguran terbuka tahun 2022 diangka 8,8 persen, menurun 23,52 persen dari tahun 2021. Turunnya angka pengangguran tersebut salah satunya karena pemerintah memberikan kemudahan dan bantuan modal usaha kepada pelaku UMKM serta pemberian pelatihan kerja yang dilakukan di tiap kecamatan."

Sementara, tingkat kemiskinan 5,36 persen. Selama kurun waktu tahun 2022 warga miskin di Sidoarjo turun 10,63 persen dari tahun 2021. Salah satunya karena adanya upaya pemerintah melalui berbagai program pemberdayaan untuk PSKS.

"Jalan kabupaten dalam kondisi mantab sudah menyentuh angka 95,5 persen. Meningkatnya kondisi jalan mantab karena tahun 2022 pembangunan jalan beton dilakukan masif di berbagai wilayah desa dan kecamatan."

Sementara itu, Pengamat pemerintahan dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Fajar Muharram, M.IP menilai, dalam dua tahun terakhir ini gaya kepemimpinan dan komunikasi publik Ahmad Muhdlor sudah banyak mengalami perubahan. Ia menilai Ahmad Muhdlor lebih membuka diri dan lebih banyak mendengar apa yang menjadi keluhan warga Sidoarjo.

“Lalu saya juga melihat komunikasi yang dilakukan Gus Muhdlor (GM) ini dengan penataan-penataannya itu memang serius. Saya memang bukan timnya Gus Muhdlor, tapi saya melihat cara komunikasi GM ke atas maupun ke bawah yang kemarin terakhir saya lihat persoalan banjir di Tanggulangin, GM mau turun langsung. Istilahnya mengerti sambatnya masyarakat. Butuhnya apa, ini kira-kira banjir penyebabnya apa, terus GM langsung memantau dan ada beberapa permasalahan langsung dieksekusi,” ujar Fajar.

Dosen Prodi Administarasi Publik itu juga sudah melihat ada progres yang bagus dalam dua tahun terakhir ini, “Di Sidoarjo persoalan yang paling klasik inikan jalan aspal yang mudah rusak jika memasuki musim hujan. Itu sudah mulai dibereskan dengan betonisasi sampai di pelosok-pelosok. Saya kemarin iseng naik motor sampai di Tulangan sampai ke Porong sudah memang banyak yang dibeton. Maksud saya, akses yang dibeton ini akan mempermudah sektor ekonomi,” terangnya. (*)

Reporter: angga /Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.