
KEDIRI (Lenteratoday)– Puluhan aktivis aliansi sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berunjuk rasa di depan kantor Pemkab Kediri, Jl Soekarno Hatta Kecamatan Ngasem, Senin (13/3/2023). Aksi tersebut mendapat penjagaan personel Polres Kediri dan Polda Jatim.
Massa pendemo mengendarai sejumlah truk datang dari arah kantor Dinas Perhubungan, Jl Pemenang, sekitar pukul 10.20 WIB . Unjuk rasa terkait sejumlah permasalahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh Camat Pagu dan lanjutan kasus dugaan korupsi dana Penyebaran Informasi Publik (PIP), sengketa tanah SLG dan dugaan korupsi 50 anggota dewan.
LSM yang bergabung di antaranya PPI, Mapko Nusantara, Gerak, Aksi, Srikandi Kediri dan Bima Sakti. Turut hadir perwakilan Pedagang Kaki Lima (PKL) monumen Simpang Lima Gumul (SLG) yang menuntut kelanjutan sengketa tanah SLG.
Kapolres Kediri, AKBP Agung Setyo Nugroho, SIK melalui Kasi Humas, AKP Uji Langgeng menyampaikan, massa menggunakan 2 unit mobil komando berisi sound system, 4 unit mobil, serta puluhan motor.
Massa pengunjukrasa yang berjumlah sekitar 70 orang berorasi dengan membawa atribut berupa banner, poster dan bendera LSM masing-masing. Massa mendesak pemerintah segera memeriksa 50 anggota DPRD yang diduga menerima aliran dana korupsi hasil dari kegiatan fiktif dan membentuk panitia khusus (pansus) untuk menanganinya.
Selanjutnya, massa bergeser ke kantor Kejaksaan Negeri guna menyerahkan surat pengaduan untuk segera ditindaklanjuti. “Pukul 12.00 WIB giat penyampaian pendapat gabungan LSM selesai, berjalan aman dan kondusif,” terang AKP Uji Langgeng.
Sementara, pihak Kejari berjanji menindak lanjuti kasus ini dengan serius. Masyarakat dapat memastikan dengan mengecek perkembangannya tiap minggu.(*)
Reporter: Gatot Sunarko/Editor: widyawati