
Surabaya- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan terusmemantau kondisi perkembangan warganya. Terutama, bagi warga yang sudahmengikuti rapid test dan hasilnya dinyatakan reaktif. Seperti warga di kawasanRungkut Lor dan Rungkut Kidul yang kemarin sudah melakukan rapid test secaraserentak.
Koordinator Bidang Pencegahan, Gugus Tugas PercepatanPenanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, untuk kawasanRungkut Lor sudah dilakukan rapid test sebanyak 176 orang. Dari jumlahtersebut, 74 diantaranya reaktif dan 102 orang dinyatakan negatif. “Jumlahtersebut khusus untuk wilayah Rungkut Lor ya,” kata Febria Rachmanita di BalaiKota Surabaya, Kamis (14/5/2020).
Sedangkan untuk wilayah Rungkut Kidul, kata dia, jumlahrapid testnya sebanyak 149 orang. Rinciannya adalah 70 warga berstatus negatifdan 79 lainnya lagi dinyatakan reaktif. Sementara itu, di wilayah Kedung Baruk,total sebanyak 149 orang yang dilakukan rapid test. Dari angka itu, 96 hasilnyanegatif dan 53 orang reaktif.
“Tidak hanya itu, kita juga melakukan rapid test di KedungAsem, jumlahnya 173 orang. Reaktif ada 61 dan negatif 112,” ungkap dia.
Perempuan yang akrab disapa Feny ini juga menyatakan, hinggahari ini total rapid test yang telah dilakukan di Kota Surabaya kurang lebihmencapai 9.773 orang. Menurutnya, bagi warga yang dinyatakan reaktif pihaknyasegera menindaklajuti dengan swab test.
"Tapi ada yang langsung pada saat itu juga dilakukanswab test. Ada juga yang besoknya di swab. Tapi sekarang hasilnya belum keluar,”urainya.
Tidak hanya di permukiman warga, Dinas Kesehatan (Dinkes)Kota Surabaya rupanya juga menggelar rapid test massal di sejumlah pasar diKota Pahlawan. Seperti halnya yang sudah berlangsung beberapa hari lalu diPasar Genteng, Pasar Simo dan Simo Gunung, serta Pasar Keputran.
“Untuk hasilnya yang Pasar Genteng total rapidnya ada 50yang reaktifnya ada 25 orang. Pasar Keputran ada 15 reaktif dari 50 orang,”jelasnya.
Kepala Dinkes Kota Surabaya ini pun menegaskan, pihaknyaterus menerus melakukan rapid test dengan tujuan agar dapat memisahkan manawarga yang negatif dan reaktif. “Karena setelah reaktif, langsung kitatempatkan di hotel agar terpisahkan dari yang negatif itu sampai hasil swabnyakeluar,” paparnya.
Di samping itu, Feny menyebut, rapid test massal dilakukanagar dapat menekan angka penularan dan kurvanya mampu menurun. “Ini terlihatbanyak ya, karena kita baru punya rapid test. Test PCRnya juga bertambah diInstitute of Tropical Disease (ITD), Rumah Sakit Premiere dan Rumah Sakit AdiHusada,” jelasnya.
Meski begitu, pihaknya juga berharap, masyarakat tetap menjaga diri dengan meningkatkan kedisiplinannya. Terutama tetap menerapkan physical distancing, menggunakan masker dan rajin mencuci tangan. “Disiplin pakai masker, menghindari gerombolan, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, perilaku hidup bersih dan sehat harus dilaksanakan,” pungkas dia. (ist)