02 May 2025

Get In Touch

Respon Buka Puasa Bersama, Wali Kota Malang: Harus Sederhana, Jangan Jor-jor an

Wali Kota Malang, Sutiaji didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, usai menjadi Khatib Salat Jumat di Masjid Ibnu Sina, Kota Malang (24/3/2023)
Wali Kota Malang, Sutiaji didampingi oleh Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, usai menjadi Khatib Salat Jumat di Masjid Ibnu Sina, Kota Malang (24/3/2023)

MALANG (Lenteratoday) –Wali Kota Malang, Sutiaji, mewanti-wanti kepada para pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayahnya, untuk dapat berbuka puasa secara sederhana dan tidak berlebih-lebihan, terkhusus selama bulan Ramadan 1444 Hijriah ini.

Hal tersebut juga sebagai respon terkait aturan buka bersama (bukber) bagi pejabat dan ASN, yang tertuang dalam Surat Sekretariat Kabinet (Seskab) RI Nomor R-38/Seskab/DKK/03/2023 tentang Arahan Terkait Penyelenggaran Buka Puasa Bersama.

“Itu kan sudah ada penjelasan dari Seskab yang menyampaikan bahwa masyarakat umum boleh melaksanakan buka bersama. Kemarin itu sebenarnya untuk ASN dan pejabat itu kan lagi disorot berkaitan dengan taraf hidupnya. Jangan sampai buka bersama ini jor-jor an, pola hidupnya berlebihan,” ujar Sutiaji, ditemui usai menjadi Khatib Shalat Jumat di Masjid Ibnu Sina, Jumat (24/3/2023).

Sutiaji menambahkan, pihaknya sempat mengkhawatirkan adanya larangan buka puasa bersama bagi masyarakat umum. Sebab hal tersebut menurutnya dapat menimbulkan kontradiktif, mengingat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga telah dicabut pada 30 Desember 2022 lalu.

Namun, Sutiaji tetap menghimbau agar dalam masa transisi pandemi menuju endemi ini, masyarakat dapat tetap melaksanakan kegiatan terlebih buka bersama dengan penuh kehati-hatian.

Ketika ditanya apakah ada penyelenggaraan buka puasa bersama di lingkungannya? Orang yang menduduki kursi N1 ini berdalih bahwa sementara ini tidak ada acara khusus terkait bukber di lingkup Pemkot Malang. Jika pun ada, lanjutnya, kegiatan tersebut akan dilakukan secara sederhana dengan memberdayakan pelaku UMKM lokal, seperti pedagang bakso.

“Ya biasanya kan kita ada rapat, yang biasa pagi. Diganti agak sore, nah itu kan mendekati waktu berbuka ya kita sekalian buka. Cuma gak boleh bukanya yang bermewah mewahan. Kalau di Pemkot bisa kita sambil pemberdayaan UMKM misalnya ngundang pedagang bakso, atau mie. Yang gak boleh itu kan konotasinya yang bermewah-mewahan,” tegas Sutiaji.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.