
MALANG (Lenteratoday) – Berjalan melalui gang di daerah permukiman padat penduduk, salah satu penerima manfaat program Rantang Kasih Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, tampak berbaring di atas tempat tidur. Pria bernama Sareh (77), yang merupakan warga RT 7/RW 4 Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang memang sudah 2 tahun ini kondisinya menurun, hingga tak bisa beraktivitas karena terkena stroke.
"Sangat- sangat bersyukur ada bantuan makanan bergizi dari pemkot ini. Soalnya saya ya cuma jualan rujak, itupun sebulan ini tutup. Bapak sakit dan usia kami sudah tak muda lagi. Sulit kalau bekerja ke luar rumah," kata Siti Juariah, sang istri sambil tampak menyeka sudut matanya saat ditemui Lenteratoday.com di rumahnya, Rabu (29/3/2023). Dikatakannya, sang suami terkena stroke sejak tahun 2007.
Siti menyampaikan rasa terimakasihnya dan mengaku sangat terbantu program Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) tersebut. Bahkan, meski belum pernah bertemu langsung, tapi melalui program Rantang Kasih, Siti dan suaminya mengaku serasa dikirimi makanan langsung oleh Wali Kota Malang, Sutiaji.
"Ini tadi sudah dikirim lauk, ada sayur bayam, buah-buahan, air putih, dan nasi. Alhamdulillah senang karena diperhatikan oleh Pak Wali Kota,” ungkap Siti.
Terkait harapan ke dpan, Siti mengaku berharap bisa mendapat bantuan berupa kursi roda. Sehingga dapat digunakan sang suami, Sareh untuk berjemur dan beranjak dari tempat tidur.“Ini ada kursi roda tapi bukan punya sendiri. Ya harapannya kalau bisa supaya diberikan bantuan kursi roda,” tambahnya.
Terpisah, petugas Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Panca Laharti mengatakan, terdapat 3 lansia yang selama ini menerima program Rantang Kasih dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang di wilayahnya.
“Dari 3 orang itu yang 2 kondisinya sudah sangat memprihatinkan, tidak bisa beraktifitas kalau tidak ada yang membantu, istilahnya ngebrok (tidak bisa beraktivitas, red). Sebetulnya ada istrinya, tapi kan sama-sama tua. Kalau yang satu itu sudah sepuh, sendirian gak ada yang memasakkan,” ujar Panca, saat dikonfirmasi Rabu (29/3/2023).
Adapun 3 lansia tersebut merupakan warga kelurahan Dinoyo yang beralamat di RT 7 RW 4, kemudian RW 1, dan warga RW 2. “Yang ngebrok itu Bu Sulastri sama Pak Sareh. Kalau yang masih bisa beraktivitas ada Pak Rofii namanya,” kata Panca.

Disebutkan oleh Panca, bantuan dari program yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan mencukupi kebutuhan pangan para warga lansia ini, diberikan secara rutin di setiap harinya. Dengan menu-menu yang beragam, meliputi nasi, sayur-sayuran, olahan lauk pauk, buah-buahan, dan minuman.
“Makanan yang diberikan itu komplit. Ada sayur-sayuran, ada buah, lauk, minumnya juga kadang ada kacang ijo, susu, jus, air mineral juga. Sehari 2 kali, pagi sama sore. Kalau kemarin saya lihat jam 8 (pagi) sudah dikirim,” jelasnya.
Menurut penuturan Panca, salah satu lansia penerima program Rantang Kasih, Rofii, mengatakan bahwa dirinya merasa terbantu atas adanya bantuan yang diberikan dari Pemkot Malang tersebut. “Mereka merasa sangat terbantu dan berterimakasih. Alhamdulillah dari Pemkot ada yang memperhatikan, katanya,” terang Panca.
Sementara itu, Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Penny Indriani mengatakan, program Rantang Kasih (RK) saat ini telah memberikan layanan manfaat kepada 171 lansia yang tersebar di 57 kelurahan se Kota Malang. Dikatakannya, dengan program tersebut agar dapat memberikan manfaat bagi lansia, khusunya pada lansia yang hidup sendiri atau tidak mampu.
“Rantang kasih sangat bermanfaat bagi lansia sebatang kara dan tidak potensial. Tahun ini RK sudah dapat memberikan layanan manfaat bagi 171 lansia. Sementara sesuai kemampuan daerah, kita pukul rata per kelurahan 3 orang,” ujar Penny saat dikonfirmasi melalui sambungan selular, Rabu (29/3/2023).
Diakhir, Penny juga menyampaikan bahwa makanan diberikan 2 kali sehari di setiap harinya, dengan kebutuhan gizi seimbang yang disesuaikan pola menu hasil rujukan dari ahli gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang.
“Yang jelas makanan bergizi. Diberikan tiap hari 2 kali makan, dengan gizi seimbang sesuai pola menu rujukan dari ahli gizi Dinkes,” pungkasnya.
Sebagai informasi, selain melalui program Rantang Kasih. Kepedulian Pemkot Malang terhadap kebutuhan pangan dari warga lansia juga ditunjukan melalui program Bantuan Pangan Non Tunai Daerah (BPNTD).
Menurut keterangan dari petugas Puskesos Kelurahan Dinoyo, BPNTD diberikan untuk mencukupi kebutuhan pangan per bulan, dalam bentuk makanan mentah yakni berupa beras dan telur, yang penyalurannya diterima oleh warga lansia setiap 2 bulan sekali. (ADV Humas Setda Pemerintah Kota Malang)

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Widyawati