21 April 2025

Get In Touch

DPRD Jatim Apresiasi Kinerja Pemprov Jatim pada 2022

Ketua DPRD Jatim memandatangani nota LKPJ akhir tahun 2022 dalam rapat paripurna DPRD Jatim, Kamis (30/3/2023).
Ketua DPRD Jatim memandatangani nota LKPJ akhir tahun 2022 dalam rapat paripurna DPRD Jatim, Kamis (30/3/2023).

SURABAYA (Lenteratoday) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2022 di depan para anggota dan pimpinan DPRD Jatim, di Jl. Indrapura, Surabaya, Kamis (30/3/2023) siang.

Dalam paparannya, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa capaian kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2022 sangat membanggakan. Pasalnya, dari total 2.912 indikator program yang ada, sebanyak 97,70 persen telah tercapai dan menunjukkan keberhasilan. Capaian kinerja tahun 2022 ini tercatat meningkat 1,29 persen dari tahun 2021 yang sebesar 96,41 persen.

Terkait dengan capaian tersebut, Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad mengatakan bahwa dalam LKPJ tersebut menggambarkan capaian-capaian yang telah dicapai oleh gubernur dengan seluruh jajarannya. “Dan kita nanti akan mengkaji secara high light yang telah disampaikan ibu gubernur tadi. Kita memberikan apresiasi dan adanya prestasi-prestasi yang telah beliau torehkan,” tandasnya.

Meski demikian, Sadad mengatakan bahwa tentunya DPRD Jatim akan melakukan pengkajian yang lebih cermat. Hal itu bertujuan supaya hal-hal yang terkait dengan capaian itu bisa diwujudkan dalam angka-angka, sehingga tidak hanya kualitatif tapi dikuantitatifkan. Sehingga bisa menjadi catatan perbaikan ke depan.

Lebih lanjut dia juga mengatakan ada beberapa capaian yang cukup menonjol pada kinerja Pemprov Jatim 2022 kemarin. Antara lain adalah terkait dengan kemiskinan ekstrem yang menunjukkan penurunan. “Tadi secara high light disampaikan bahwa kita telah mencapai keberhasilan itu, bahkan enam tahun sebelum tahun yang menjadi kesepakatan SDG’s. Saya kira itu hal yang perlu kita apresiasi,” tandasnya.

Dia juga mengapresiasi capaian perdagangan demomestik yang cukup bagus. Terlebih lagi capaian tersebut mampu menjadi penyelamat ekonomi di tengah keterpurukan karena kondisi pandemi Covid 19. “Itu penyelamat ekonomi kita,” tegasnya.

Apresiasi juga disampaikan Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih. Politisi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan bahwa hampir semua dari 11 Indikator Kinerja Utama (IKU) telah berhasil dicapai.

“Kemudian kita apresiasi untuk 2022 memang pengentasan kemiskinan kita paling progresif dibanding provinsi lain. Ini prestasi yang patut diapreasi untuk Bu Gubernur,” tandasnya.
Meski angka pengangguran baru turun 0,2 persen, namun Hikmah menilai bahwa hal itu sudah cukup bagus dan masuk dalam kategori wajar. Sebab, kondisinya masih dalam fase awal dari pasca pandemi Covid-19 sehingga proses harus bertahap bertahap.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jatim yang juga anggota Pansus LKPJ akhir tahun 2022, Blegur Prijanggono, mengungkapkan akan memantau IKU. “Saya masuk sebagai anggota pansus, tugas kita adalah memantau indikator kinerja utama pemerintah provinsi. Kita harapkan IKU itu bisa benar-benar ada kenaikan dibanding tahun-tahun sebelumnya,” tandasnya.

Dia juga mengharapkan adanya peningkatan dalam IKU Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk masalah kemiskinan. “Kita dorong pemerintah Provinsi Jatim ini benar-benar bisa mengurangik emiskinan di Jatim,” sambungnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa LKPJ ini adalah salah satu cara untuk mengukur capaian RKPD dari RPJMD yang sudah memasuki tahun yang keempat. Dan ada peningkatan pencapaian dari program dan kegiatan di Tahun 2022 yang dijabarkan dalam 11 IKU.

Gubernur Khofifah menjelaskan, capaian realisasi kinerja Pemprov Jatim selama 2022 ini, tercermin pada capaian kinerja 11 IKU. Pertama yaitu IKU indeks Pertumbuhan Ekonomi, di mana sepanjang tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 5,34 persen yang melebihi capaian pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,31 persen.

IKU kedua adalah Indeks Theil, di tahun 2022, nilai Indeks Theil Jawa Timur 0,3147, sedikit di atas tahun 2021 yang sebesar 0,3120. "Raihan Indeks Theil tahun 2022 masih di bawah angka 0,4 yang artinya ketimpangan wilayah di Jawa Timur masih tergolong rendah. Bahkan, Jatim masih mampu menjaga ketimpangan sebesar 0,0027 poin terhadap tahun 2021, lebih baik dari tahun sebelumnya yang sebesar 0,0043 poin," ungkapnya.

Capaian IKU ketiga yaitu persentase penduduk miskin di Jatim, dimana September 2022, jumlah penduduk miskin di Jatim sebesar 10,49 persen atau menurun 0,10 persen atau 23,09 ribu orang terhadap September 2021.

"Jika diakumulasi, capaian penurunan kemiskinan Jawa Timur tertinggi secara Nasional untuk periode Maret 2021 hingga September 2022 yang mencapai 336.220 jiwa," terangnya.

Keempat, pencapaian IKU Indeks Gini, dimana Indeks Gini Jatim tahun 2022 paling baik dibandingkan nasional dan provinsi lain di Pulau Jawa yakni 0.365 sementara Nasional sebesar 0.381. Sementara provinsi lain seperti Jawa Tengan 0.366 dan DKI Jakarta dan Jabar sebesar 0.412. Ini menunjukkan ketimpangan pengeluaran masyarakat Jatim tergolong rendah.

IKU kelima yaitu Indeks Pembangunan Gender (IPG), yang pada tahun 2022 capaian IPG Jatim meningkat 0.41 poin dari tahun 2021 yakni dari 91.67 menjadi 92.08. Nilai ini melebihi IPG nasional yang mencapai 91.63 poin.

Kemudian, IKU keenam yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tahun 2022 mencapai 72,75 atau tumbuh 0,85 persen (meningkat 0,61 poin) dibandingkan capaian tahun 2021. Capaian Indeks IPM Jatim ini juga telah memenuhi target RKPD Tahun 2022 yaitu di rentang 72,28 – 73,77.

Lebih jauh dijelaskan Khofifah, untuk IKU Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) BPS Jatim menyebutkan angka TPT Jatim tahun 2022 mencapai 5,49 persen, atau turun 0,23 persen dibandingkan dengan tahun 2021. Disamping itu, secara nasional, TPT Jatim konsisten lebih rendah dibandingkan TPT Nasional tahun 2022 sebesar 5,86 persen.

Selanjutnya, untuk IKU Indeks Reformasi tahun 2022 untuk pertama kalinya Pemprov Jatim meraih Predikat A (Sangat Baik) dengan nilai 80,11, setelah 5 tahun berturut-turut sebelumya memperoleh predikat BB (Baik). Raihan indeks ini juga telah mampu melebih target yang telah ditetapkan pada RKPD Tahun 2022 yaitu di rentang nilai 77,76 – 78,71.

IKU Indeks Kesalehan Sosial, juga mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2018 sebesar 62.52 dan pada tahun 2022 menjadi 72.03 naik 5.7 poin dari tahun 2021 menjadi 66.33. Capaian ini melebihi target dari RKPD tahun 2022 pada rentang 66.38-69.1.

IKU Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) pada kurun lima tahun cenderung meningkat dan berada dalam kategori sedang. Capaian IKLH tertinggi di Pulau Jawa melampaui Jateng sebesar 66.70, DIY sebesar 65.95, Jabar 64.03 dan DKI Jakarta sebesar 54.57.

Kesebelas yaitu Indeks Risiko Bencana, tercatat terus menurun setiap tahunnya hingga tahun 2022 menjadi 108,69 turun 8,57 poin dari tahun 2021 yang sebesar 117,26 dan masuk di kelas sedang. Capaian ini selain mampu memenuhi target RKPD Tahun 2022 di rentang 117,26 - 116,26, sekaligus lebih baik dari Indeks Resiko Bencana Nasional di angka 135,56.

Selain 11 IKU yang menunjukkan capaian gemilang, dari sisi pendapatan daerah, Pemprov Jatim berhasil merealisasikan pendapatan daerah 2022 sebesar Rp 31,90 triliun atau mencapai 107,92 persen. Angka ini melampaui dari target yang ditetapkan sebesar Rp 29,56 triliun. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.