24 April 2025

Get In Touch

Dua Tahun Kepemimpinan Mas Dhito Sukses Turunkan Angka Stunting di Kabupaten Kediri dari 13,55 Persen Jadi 10,23 Persen

Sekdakab Kediri dr m Solikin menyerahkan piagam penghargaan kepada peserta Rapat Kerja Daerah Program Bangga Kencana.
Sekdakab Kediri dr m Solikin menyerahkan piagam penghargaan kepada peserta Rapat Kerja Daerah Program Bangga Kencana.

KEDIRI (Lenteratoday) - Dua tahun kepemimpinan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, kasus stunting di wilayah Kabupaten Kediri menuru signifikan. Data Dinas Kesehatan berdasar bulan timbang 2021-2022 mengalami penurunan dari 13,55% menjadi 10,23%.

Upaya dilakukan melalui intervensi program dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akhirnya target 1 digit stunting bisa terlampaui.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri Dr. Mohammad Solikin menyampaikan saat ini kasus stunting mengalami penurunan sangat luar biasa.

"Data terakhir yang saya peroleh sudah mencapai 9, 78 %. Mudah-mudahan ini dapat dipertahankan dan sesuai target Mas Bupati yaitu 1 digit stunting tahun 2024," ungkap Solikin saat membuka Rapat Kerja Daerah Program Bangga Kencana di Gedung Convention Hall, Simpang Lima Gumul (5/4/2023).

Peserta rapat adalah mitra kerja pemerintah, antara lain; TNI Polri, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Terkait, TP PKK Kabupaten Kediri. Sementara narasumber didatangkan dari: BKKBN Provinsi Jawa Timur, Polres Kediri Kota dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kediri, dr Nurwulan Andadari.

Lebih lanjut Solikin menjelaskan , rapat kerja daerah yang dilaksanakan adalah kegiatan yang sangat penting dengan melibatkan banyak mitra. Khususnya mereka yang erat dalam peran penurunan angka stunting.

"Diharapkan dengan kegiatan ini bisa menjadi acuan tolak ukur capaian kinerja dalam bidang pengendalian penduduk keluarga berencana, penurunan stunting serta upaya perlindungan perempuan dan anak-anak," harap Solikin.

"Stunting adalah bom waktu jika kita biarkan dikhawatirkan lahir generasi yang tidak mampu bersaing, baik dalam segi fisik, mental, intelegensi maupun sosial," paparnya.

"Jika kita memiliki generasi yang kuat dan cerdas didukung dengan keluarga yang kuat pula, maka itu adalah modal dasar kita untuk membangun ketahanan nasional," imbuh Solikin.

Ditekankan Solikin, tidak kalah penting dari stunting adalah pekerjaan rumah kita melindungi perempuan dan anak. Solusi dari DP2KBP3A membuat inovasi layanan aduan Sahabat Anak dan Keluarga (Sanak) yang bisa diakses melalui whatsapp.

"Untuk menanggulangi kekerasan pada perempuan dan anak, DP2KBP3A juga telah memiliki layanan aduan Cafe Sanak. Kini layanan online "Sanak" yang bisa diakses melalui Whastapp," pungkas Solikin. (pkp/*)

Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.