
SURABAYA (Lenteratoday) -Eks Presiden Barcelona, Joan Gaspart, menganggap Paris Saint-Germain tak mencintai Lionel Messi. Untuk itu dia memintanya untuk pulang ke Blaugrana.
Masa depan Lionel Messsi hingga kini masih bergulir menjadi teka-teki jelang kontraknya yang habis pada 30 Juni 2023.
Barcelona menjadi pihak yang paling getol untuk memulangkan sang megabintang ke Camp Nou.
Perlakuan yang diterima oleh Lionel Messi dari Paris Saint-Germain membuat sejumlah pihak mendesaknya untuk segera menentukan masa depan.
Kabar terakhir menyebutkan bahwa pemain berjulukan La Pulga itu sudah hampir pasti akan hengkang dari PSG.
Hal tersebut didasarkan pada sejumlah alasan mengapa Messi tak meneken perpanjangan kontrak.
Selain karena perlakuan para suporter yang kerap mencemoohnya, faktor keluarga menjadi alasannya.
Keluarga lebih ingin Messi untuk kembali ke Barcelona dan menikmati sepak bola dengan bahagia.
Sejalan dengan keinginan itu, eks Presiden Barcelona, Joan Gaspart, juga berharap demikian.
Presiden yang memimpin Barca pada periode 2000 hingga 2003 itu memberikan tanggapannya.
Pria berusia 78 tahun itu menganggap PSG tak mencintai Messi dan Barcelona akan memberikan hal tersebut kepadanya.
"Itu adalah demonstrasi betapa dia dihargai," ujar Gaspart, dikutip BolaSport.
"Di sana mereka bersiul dan di sini kami memuji dia."
"Ini adalah pengingat yang jelas bahwa ini adalah rumahnya dan Leo tahu betapa dia menginginkannya."
"Jika Anda memutuskan secara ekonomi, Anda pasti akan mendapat tawaran yang lebih baik."
"Namun jika dengan hati, tidak akan ada tempat lain di dunia ini, di mana Anda menyukainya sebanyak di sini (Barcelona)," tutur Gaspart mengakhiri.
Selain tawaran dari Barcelona, Messi memang baru saja mendapatkan godaan fantastis dari klub Arab Saudi, Al Hilal.
Al Hilal dilaporkan mengiming-imingi La Pulga dengan nilai gaji besar, yakni 400 juta euro per musimnya atau sekitar Rp6,5 triliun.
Nominal dua kali lipat dari pemain dengan bayaran tertinggi saat ini, yaitu Cristiano Ronaldo.
Namun, Messi dilaporkan tidak tertarik dengan uang besar tersebut dan masih ingin berkarier di Eropa (*)
Editor: Arifin BH