
SIDOARJO (Lenteratoday) - Anjloknya Kereta Api (KA) Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jalan Raya Bebekan, Taman Sidoarjo dikhawatirkan mempengaruhi distribusi. Terkait itu, Pertamina memastikan insiden tersebut tidak sampai mengganggu suplai.
Pjs Area Manager Communication Relations dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan mengatakan,"Tidak ada gangguan suplai, karena kereta itu dalam kondisi kosong," ujarnya, Sabtu (8/4/2023).
Taufik memastikan hingga saat ini proses evakuasi gerbong yang anjlok dalam rangkaian KA BBM itu terus dilakukan oleh para petugas PT KAI.
"Proses evakuasi sedang berjalan. Lebih detail (soal evakuasi) dari KAI saja. Kalau suplai BBM aman," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa KA BBM itu adalah kerja sama Pertamina dengan KAI. Kargo BBM itu milik KAI yang sehari-hari mengangkut BBM Pertamina.
"Posisinya (saat anjlok) sedang dalam keadaan kosong. Total rangkaian KA ini ada 10 gerbong. Posisi nggak jauh dari stasiun Sepanjang," katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa 3 dari 10 gerbong KA tersebut sudah diputus dan sudah melanjutkan perjalanan ke tujuan."Posisinya di Terminal di Bandaran, Perak, Surabaya," ujarnya.
KA BBM itu menurut Taufik memang merupakan salah satu metode transportasi Pertamina untuk mengirim BBM ke terminal Madiun dan Malang.
"Saat kejadian itu perjalanan pulang dari Madiun ke Surabaya. Habis ngirim. BBM sudah terdistribusikan ke Malang dan Madiun," pungkasnya.
4 Kereta Penumpang Terlambat
Sementara itu, perjalanan 4 kereta dari wilayah Daop 8 Surabaya terganggu insiden KA BBM anjlok ini. Perjalanan penumpang yang ada di 4 kereta tersebut menjadi lebih lama.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya mengakui bahwa terjadi perubahan waktu tempuh untuk 4 perjalanan kereta yang terimbas anjloknya KA BBM 2636 dari Madiun tujuan Stasiun Benteng Pertamina Surabaya.
Adapun 4 rangkaian KA yang mengalami gangguan perjalanan itu yakni Ranggajati dari Cirebon ke Jember, KA Bima dari Surabaya ke Gambir, KA Argo Wilis dari Bandung ke Surabaya, dan KA Wijaya Kusuma dari Banyuwangi ke Cilacap.
"Jadi bukan tertunda (karena waktu keberangkatan tepat waktu), tapi waktu tempuh menjadi 30 menitan lebih lama dari jalur normal," ujar Luqman.
Dia memastikan bahwa keterlambatan untuk masing-masing rangkaian KA itu rata-rata 30 menit. Molornya waktu perjalanan KA itu karena pelintasan di Stasiun Sepanjang lokasi anjloknya KA BBM tidak bisa dilewati sehingga jalur terpaksa dialihkan melewati Stasiun Sidoarjo-Tulangan-Tarik."Rata-rata 30 menitan karena lewat Tulangan (Sidoarjo)," kata Luqman.(*)
Reporter:mira, dtc /Editor: widyawati