
JOMBANG (Lenteratoday) - Petugas tim gabungan menemukan sedikitnya tiga bus antarkota yang tidak laik jalan. Temuan itu terjadi petugas saat melakukan pengecekan angkutan lebaran di Terminal Kepuhsari Jombang, Selasa (11/4/2023).
Petugas tim gabungan itu terdiri dari Dinas Perhubungan (Dishub) Jombang, Satlantas Polres Jombang, serta UPT (Unit Pelaksana Teknis) Dinas Perhubungan Jawa Timur.
Bus tidak laik jalan tersebut karena ketahuan menggunakan ban vulkanisir. Tentu saja, ini sangat berbahaya ketika bus melaju dengan kecepatan tinggi. Selanjutnya, petugas menegur perusahaan bus yang tak laik jalan itu.
"Kami kirimkan surat teguran kepada PO (perusahaan otobus) yang menggunakan ban hasil vulkanisir. Hasil pemeriksaan, kami temukan ada tiga bus menggunakan ban vulkanisir. Artinya, kendaraan tersebut tidak laik jalan," kata Kepala Dishub Jombang Budi Winarno.
Pengecekan dilakukan mendadak. Bus yang masuk ke Terminal Kepuhsari Jombang langsung diperiksa. Tentu saja, banyak sopir yang kaget ketika didatangi petugas.
Bukan hanya kelengkapan kendaraan yang menjadi sasaran pemeriksaan. Seperti roda kendaraan, lampu kota, wiper, serta fasilitas lainnya. Petugas juga memeriksa surat-surat kendaraan.
Bahkan tim gabungan juga menerjunkan tim medis untuk memeriksa kesehatan sopir bus. Upaya tersebut dilakukan agar kendaraan angkutan lebaran memenuhi standard kelaikan.
"Ada tiga kendaraan atau bus yang tidak laik jalan karena menggunakan ban vulkanisir. Selanjutnya, kita berikan teguran," kata Budi menegaskan.
Sementara itu, Arifudin dari Puskesmas Peterongan Jombang menjelaskan, pihaknya melakukan pemeriksaan kepada seluruh sopir bus.
Hasilnya, mayoritas mereka memiliki riwayat darah tinggi atau hipertensi. Penyebabnya, mungkin durasi istrirahat para sopir yang relatif singkat.
"Makanya mereka kita sarankan agar melakukan istirahat yang cukup. Karena dari pengakuan mereka rata-rata hanya istirahat dua jam sehari. Mereka juga kita berikan rujukan untuk memeriksakan kesehatan di rumah sakit. Mereka juga kita sarankan istirahat yang cukup," ujar Arifudin. (*)
Reporter : Sutono | Editor : Lutfiyu Handi