21 April 2025

Get In Touch

Malpro Bukan Sekadar Aplikasi, Sukses Bantu Omzet UMKM Kota Malang Mendaki

Salah satu pelaku UMKM binaan Diskopindag Kota Malang, Hanifah (tengah) dan Tutik Rahayu (kanan), saat mengikuti event UMKM yang diselenggarakan oleh Pemkot Malang.
Salah satu pelaku UMKM binaan Diskopindag Kota Malang, Hanifah (tengah) dan Tutik Rahayu (kanan), saat mengikuti event UMKM yang diselenggarakan oleh Pemkot Malang.

MALANG (Lenteratoday) – Pelaku UMKM di Kota Malang merasa bersyukur dengan adanya perhatian dan pemberdayaan yang terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Salah satu yang sedang menjadi buah bibir adalah aplikasi bertajuk Malang Beli Produk Lokal (Malpro). Tak sekadar digitalisasi pemasaran, program ini juga mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkot Malang untuk berbelanja produk-produk lokal.

Salah satu pelaku UMKM lokal, Hanifah (52) mengatakan, meskipun saat ini belum menambahkan produk terbarunya, namun sejak aplikasi Malpro dirilis pada 13 Maret 2023 lalu, pihaknya telah tergabung dan omzet penjualan makin mendaki. “Saya sudah ikut Malpro tapi belum nambah produk sekarang. Kemarin pas baru launching sudah ada transaksi. Alhamdulillah sangat terbantu dengan adanya Malpro,” ujar Hanifah, saat ditemui di salah satu event Pasar Murah dari Pemkot Malang, Senin (10/4/2023).

Perempuan yang menjual produk makanan mulai dari onde-onde ketawa, kue basah, hingga katering, ini menambahkan bahwa sang anak lah yang bertugas untuk mengoperasikan aplikasi Malpro tersebut. Sementara pihaknya fokus dengan kegiatan produksi.

“Yang ngurus Malpro itu anak saya, saya yang bagian masak. Alhamdulillah ramadan ini sangat meningkat pesanannya, mau itu online maupun tidak. Bahkan untuk katering ini sekarang saya agak kewalahan, pesanannya alhamdulillah banyak,” tukasnya.

Senada, pelaku UMKM lainnya yakni Tutik Rahayu, juga mengungkapkan rasa syukurnya atas pembinaan, pemberdayaan, dan pendampingan yang diterimanya dari Pemkot Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang.

“Oh ya banyak sekali keuntungannya. Dari awalnya saya belum punya legalitas apapun, sampai sekarang (sudah sertifikasi) halal, sudah ada merek, semuanya ada, sehingga saya bisa masuk ke market toko oleh-oleh. Saya juga pernah menerima bantuan alat berupa mixer dari Diskopindag,” ujar Tutik.

Wali Kota Malang, Sutiaji, dalam sambutannya saat melaunching aplikasi belanja online Malang Beli Produk Lokal (Malpro) pada 13 Maret 2023.

Disinggung aplikasi jual beli online milik Pemkot Malang tersebut, Tutik mengaku bahwa dirinya telah mengikuti sosialisasi yang dilakukan oleh Pemkot Malang. Namun, sampai saat ini, pihaknya mengaku masih belum membuka lapak pada aplikasi tersebut.

“Selama ini Alhamdulillah sudah ada peningkatan, kan juga ikut event dari Pemkot. Kalau yang Malpro itu saya sendiri juga masih bingung terkait kelanjutannya, tapi mungkin nanti mau tanya-tanya ke dinas juga. Soalnya kalau kata teman-teman yang sudah gabung (Malpro) kok alhamdulillah meningkat (omzet)nya,” ujar Tutik.

Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, mengatakan, sejak saat rilis hingga saat ini, keseluruhan pelaku usaha lokal yang tergabung dalam aplikasi Malpro telah sebanyak 165 UMKM.

Pria yang akrab dengan sapaan Wiwid, ini menambahkan, untuk sementara ini Pemkot masih akan fokus pada 165 UMKM yang telah tergabung, sembari melakukan penguatan layanan pada aplikasi jual beli online ini.“Kami sedang mencoba melakukan penguatan dari sisi cashless bersama Bank Jatim. Karena kalau memang kami cermati, kemarin dari 20 yang kita coba untuk trial itu kebetulan semuanya hampir familiar dengan pola online, yang mana sudah memberikan pelayanan secara cashless. Bisa jadi, mitigasi kami saat pesanan bersifat COD, mereka mendahulukan yang bersifat cashless ini. Nah makanya itu kita mengarah kesana,” ujar Wiwid saat dikonfirmasi Lenteratoday.com, Selasa (11/4/2023).

Kepala Diskomimfo Kota Malang, Muh. Nur Widianto, dalam acara Launching Aplikasi Belanja Online Malpro pada 13 Maret 2023.

Lebih lanjut, Wiwid menyampaikanbila bahwa UMKM binaan Diskopindag menjadi prioritas utama untuk dapat bergabung dalam aplikasi Malpro tersebut. Oleh karena itu menurutnya, jika dalam kemudian hari ditemukan UMKM yang bukan merupakan binaan Diskopindag, maka akan otomatis terdata dalam aplikasi Malpro, dimana Pemkot Malang akan melakukan intervensi terkait pembinaannya.

“Sehingga ini menguatkan dari sisi pendataannya juga. Kalau sudah data masuk, otomatis Pemkot dalam hal ini Diskopindag bisa melakukan intervensi dalam pembinaannya. Spirit yang dibangun adalah satu, mengajak ASN untuk peduli UMKM, kedua dalam rangka menguatkan pendanaan UMKM dan pola pembinaannya,” tandasnya. (ADV Humas Setda Pemerintah Kota Malang)

Reporter: Santi Wahyu|Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.