
KEDIRI (Lenteratoday) - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, mengajak Forum Zakat Daerah (Fozda) Kediri Raya berkolaborasi menyelesaikan permasalahan stunting di Kota Kediri. Di mana, pemerintah tidak bisa sendiri menyelesaikan permasalahan stunting.
Menurut wali kota dibutuhkan gerakan bersama untuk bisa menyelesaikannya. "Sesuai arahan Bapak Presiden kita harus menyelesaikan masalah stunting. Kita bisa intervensi gizi dari anak-anak stunting ini. Saya ajak Fozda menyelesaikan masalah ini bersama pemerintah," pungkasnya.
Ajakan itu disampaikan Wali Kota Abu Bakar saat bersama istri yang juga Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar menyalurkan bantuan program Ramadan di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri, Rabu (12/4/2023).
Bantuan Program Ramadan berasal dari Fozda Kediri Raya. Fozda ini terdiri dari tujuh lembaga amil zakat, yakni; Rumah Zakat, Yatim Mandiri, LMI, Nurul Hayat, BMH, Sahabat Mustahik, dan Al-Haromain.
"Alhamdulillah selama ini kita banyak dibantu Fozda. Forum ini terbentuk ketika awal pandemi Covid-19 lembaga-lembaga ini berkumpul untuk memecahkan permasalahan saat pandemi. Ketika itu pemerintah belum langsung bisa memberi bantuan lalu dibantu lembaga ini," ujarnya.
Abdullah Abu Bakar mengatakan sinergi yang baik antara pemerintah dan lembaga amil zakat harus terus dijaga. Lembaga amil zakat bisa membantu pemerintah untuk meng-cover masyarakat yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah.
Program bantuan yang diberikan Fozda saat ini sudah bagus yakni ada beasiswa dan pendampingan usaha. Di mana, kedua hal tersebut sangat penting. Pendidikan penting untuk membentuk SDM berkualitas.
"Apalagi sebentar lagi di Kota Kediri ada jalan tol dan bandara dan kita membutuhkan SDM yang bagus untuk mengisi perkembangan. Lalu Kota Kediri ini juga cocok untuk usaha karena grafik perdagangan di sini naik. Kalau ada program dari pemerintah silakan diakses saya selalu posting di sosial media," ungkapnya.
Ketua Fozda Kediri Raya Elwien menjelaskan bantuan yang diberikan ini berasal dari titipan para donatur di lembaga amil zakat. Jenis bantuan yang disalurkan ada bantuan langsung dan pemberdayaan. Bantuan langsung ini berupa sembako, kesehatan, dan lainnya.
Bantuan pemberdayaan berupa modal usaha. Ada pula beasiswa. Periode Ramadan 2022 - 2023 berbagai bantuan yang telah disalurkan kurang lebih 18.000. "Bantuan yang kita berikan memang tidak meng-cover seluruh kebutuhan penerima manfaat. Tapi ini sebagai semangat untuk penerima manfaat," ujarnya.
Sementara itu, salah satu penerima beasiswa yakni Lusi mengaku bersyukur bisa menerima beasiswa untuk bersekolah. Lusi mendapat beasiswa saat SMA dari salah satu lembaga amil zakat.
Saat ini Lusi sudah kuliah dan mendapat beasiswa dari Wali Kota Kediri. Lusi saat ini menempuh pendidikan S-1 Kesehatan Masyarakat di IIK Bhakti Wiyata semester dua.
"Alhamdulillah saya bisa dibantu untuk kuliah. Sejak kedua orangtua meninggal saya pesimistis bisa kuliah. Alhamdulillah ada program beasiswa dan saya bisa kuliah mewujudkan keinginan almarhumah ibu saya," ujarnya.
Turut hadir Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Herwin Zakiyah, perwakilan lembaga amil zakat yang tergabung dalam Fozda Kediri Raya, penerima manfaat, dan tamu undangan lain. (*)
Reporter: Gatot Sunarko | Editor : Lutfiyu Handi