21 April 2025

Get In Touch

Gubernur Khofifah : Kantong Kemiskinan Ada di Pedesaan

Gubernur Jawa Timur, Khofidah Indar Parawansa, menyampaikan jawaban atas pandangan umum fraksi DPRD Jatim dalam rapat paripurna Jumat (14/4/2023).
Gubernur Jawa Timur, Khofidah Indar Parawansa, menyampaikan jawaban atas pandangan umum fraksi DPRD Jatim dalam rapat paripurna Jumat (14/4/2023).

SURABAYA (Lenteratoday) – Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur masih menjadi sorotan DPRD Jatim. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan bahwa upaya penurunan angka kemiskinan terus dilakukan. Di satu sisi, dia juga mengatakan bahwa karakteristik kemiskinan di Jatim didominasi dengan kantong kemiskinan yang berada di perdesaan bukan di perkotaan.

Penjelasan tersebut disampaikan Gubernur Khofifah dalam jawaban terkait pandangan umum Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) 2022 yang dibacakan di rapat paripurna DPRD Jatim, Jumat (14/4/2023).

"Perbedaan kantong kemiskinan ini menuntut strategi dan pendekatan tersendiri. Jika di perkotaan, mata pencaharian penduduk sebagian besar di sektor formal, jasa dan perdagangan sedangkan penduduk di perdesaan, mata pencaharian penduduk miskinnya sebagian besar adalah petani dan sebagian besar adalah buruh tani," ujar Khofifah menjawab pertanyaan sembilan fraksi di DPRD Jatim.

Khofifah menambahkan efektifitas program penanggulangan kemiskinan bisa dilihat dari capaian penurunan kemiskinan Jawa Timur. Pada tahun 2021 kemiskinan Jawa Timur sebesar 10,59 persen dan menjadi 10,49 persen pada tahun 2022.

"Penurunan kemiskinan pada tahun 2022 memang terhambat akibat adanya kebijakan kenaikan harga BBM yang berdampak pada kenaikan harga komoditi, baik makanan dan non makanan sehingga berdampak pada bertambahnya penduduk dengan pengeluaran di bawah garis kemiskinan. Jadi sejauh ini bisa dikatakan bahwa efektifitas program penanggulangan kemiskinan masih efektif dalam menurunkan angka kemiskinan di Jatim," katanya.

Meski demikian, lanjut Khofifah, memang perlu terus dilakukan perbaikan terkait pendasaran program serta waktu penyaluran dan besaran bantuan yang diberikan sehingga lebih efektif dalam menanggulangi kemiskinan di Jatim."Upaya pengentasan kemiskinan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa yang dilakukan telah memberikan kontribusi signifikan terhadap kebangkitan ekonomi Jatim," pungkanya.

Dia juga menjelaskan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang baik. Di antaranya adalah dengan meningkatkan kinerja ekonomi dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia, memperkuat sinergi lintas sektor dan mengembangkan inovasi dalam pemanfaatan teknologi dan sumber daya manusia, melakukan peningkatan nilai tambah agro industri melalui optimalisasi  hilirisasi komoditas agrikultur dan hortikultur.

Pengembangan industri mikro  kecil dan menengah, yang menjadi salah satu sektor penopang dalam kondisi perlambatan ekonomi, kemudian penguatan daya saing manufaktur dan perdagangan melalui peningkatan kerjasama antar daerah, serta mendorong percepatan pertumbuhan industri pariwisata yang memiliki kemampuan tumbuh lebih cepat dengan didukung potensi kawasan strategis pariwisata Jawa Timur. (*)

Reporter : Lutfi | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.