20 April 2025

Get In Touch

Persiapan Mudik Lebaran, 100 Sopir Jalani Pemeriksaan Kesehatan di Terminal Arjosari

Salah satu sopir bus saat menjalani pemeriksaan kesehatan di Terminal Arjosari, Kota Malang
Salah satu sopir bus saat menjalani pemeriksaan kesehatan di Terminal Arjosari, Kota Malang

MALANG (Lenteratoday) – Dalam rangka kesiapan pengemudi jelang arus mudik lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah, sebanyak 100 orang sopir bus menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes bebas narkoba di Terminal Arjosari, Kota Malang.Kepala Bagian (Kabag) Umum BNN Kota Malang, Yudha Wirawan mengatakan, rangkaian pemeriksaan kesehatan tersebut merupakan kegiatan rutin yang dilakukan kepada pengemudi, untuk memastikan layak atau tidaknya kondisi sopir dalam menjalankan tugasnya nanti.

“Jadi hari ini adalah kegiatan rutin dari Pemkot, dalam hal ini melalui Dinkes yang selalu melaksanakan test urine dan test kesehatan. Kalau kami fokusnya untuk tes urine, dan mudah-mudahan tidak ada yang menggunakan ataupun memakai (narkotika) golongan 1 atau golongan 2, karena itu akan membayakan penumpang,” ujar Yudha, saat dikonfirmasi langsung oleh awak media, Senin (17/4/2023).

Yudha menambahkan, apabila dalam hasil pemeriksaan urine dinyatakan sopir terindikasi menggunakan obat-obatan jenis narkotika. Pihaknya mengaku tidak akan serta merta menjustifikasi sopir tersebut, melainkan akan melakukan pemeriksaan tambahan, guna memastikan hasil tes kesehatan tersebut benar-benar akurat.

“Karena kan bisa jadi sakit, obat-obatan itu kan kadang ada narkotikanya. Di sini nanti kalau ada yang disinyalir positif akan kami tindak lanjuti. Mereka sakit atau apa, resepnya bagaimana, kami tidak boleh menghakimi langsung para rekan pengemudi karena mereka juga usia sudah di atas 40 tahun,” tambah Yudha.

Lebih lanjut, Yudha menyampaikan bahwa 100 orang sopir menjadi target dalam pemeriksaan kesehatan rutin kali ini. Sementara terkait hasil pemeriksaan sampai saat ini, sambung Yudha, belum ditemukan adanya sopir yang terindikasi mengkonsumsi ataupun menggunakan obat-obatan terlarang.

“Target hari ini ada 100 pengemudi. Karena tanggal 19 besok ini kita sudah cuti bersama, jadi targetnya pemeriksaan hari ini saja. Sementara ini untuk pemakaian narkotika alhamdulillah gak ada. Selama beberapa kali kami melaksanakan setiap tahun, juga belum ada ditemukan,” paparnya.

Sedangkan disinggung mengenai penyakit yang sering dikeluhkan oleh para sopir di Terminal Arjosari ini, Yudha menyebutkan bahwa rata-rata sopir yang telah berusia 40 tahun ke atas, lebih banyak terindikasi memiliki masalah hipertensi serta gula darah yang tinggi.

“Misalnya kurang vitamin atau dites gula darahnya tinggi, atau hipertensi, itu dari teman-teman medis akan memberikan konseling dan resepnya. Paling banyak darah tinggi. Terus gula darah tinggi, kan itu bahaya juga karena suka ngantuk,” terang Yudha.

Diakhir, Yudha menyebutkan bahwa masing-masing sopir yang telah menjalani pemeriksaan dan terbukti tidak mengalami kendala kesehatan, maka akan diberikan keterangan surat layak mengemudi dari para petugas medis nantinya.

“Sementara ini layak semua. Jadi nanti dari pihak panitia ini juga akan memberikan surat, apakah sopir yang diperiksa ini layak atau tidak. Nanti khawatirnya di wilayah daerah lain itu ada pemeriksaan lagi. Jadi itu (surat) bisa dipakai bahwa telah dilakukan pemeriksaan kesehatan di Terminal Arjosari Malang,” pungkas Yudha.

Terpisah, salah seorang sopir bus yang telah menjalani pemeriksaan kesehatan, Devi Ari Sandi, menilai bahwa pemeriksaan kesehatan dan tes urine bagi para sopir tersebut merupakan hal yang penting untuk dilakukan, terlebih menjelang kesiapan mudik lebaran nanti.

Kabag Umum BNN Kota Malang, Yudha Wirawan, saat menjelaskan terkait pemeriksaan kesehatan bagi para sopir di Terminal Arjosari.

“Sangat bagus menurut saya, karena meminimalisir oknum sopir yang memakai narkotika. Jadi kami sebagai sopir yang benar-benar menjalankan tugas dari kantor, kalau sudah punya tes kayak gini kan, istilahnya bekerjanya kita itu los gitulo, aman. Jadi kalau pemeriksaan, kami gak kucing-kucingan sama petugas,” ungkap salah satu sopir Perusahaan Otobus (PO) Kalisari Malang ini.

Devi kemudian menyebutkan, beberapa tes kesehatan yang telah ia jalani meliputi pemeriksaan tekanan darah, tes urine, serta pemeriksaan kadar gula darah. Hasilnya, Devi menyebutkan bahwa dirinya telah dinyatakan layak untuk mengemudi dan melakukan perjalanan jauh, oleh tim medis.

“Tadi yang diperiksa pertama itu tensi, terus tes urine, dan kadar gula. Alhamdulillah hasil pemeriksaan saya bagus, layak jalan untuk menjelang hari raya. Kan dengan adanya ini kita jadi tahu, gak mamang (ragu, red),” tukasnya.(*)

Reporter: Santi Wahyu/Editor:widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.