
MALANG (Lenteratoday) – Salah satu pusat perbelanjaan di Kota Malang mencatat peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan menjelang lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah. Bahkan, pada akhir pekan, jumlah pengunjung meningkat tajam mencapai lebih dari 35 ribu orang.
Direktur Mal Malang Town Square (Matos) Fifi Trisjanti, mengatakan, peningkatan tersebut seiring dengan telah dicabutnya aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat Covid-19 yang melanda selama kurang lebih 3 tahun terakhir.
“Peningkatan sudah sama dengan tahun 2019, boleh dibilang antara 95 sampai 100 persen. Kalau hari biasa 25 ribu (orang) per hari, kalau libur Sabtu-Minggu, itu bisa diatas 35 ribu,” ujar Perempuan yang akrab dengan sapaan Fifi ini, saat dikonfirmasi oleh awak media, Kamis (20/4/2023).
Fifi menambahkan, tingginya minat masyarakat untuk mengunjungi Matos sudah dimulai sejak 2 minggu yang lalu. Ia memprediksi bahwa lonjakan akan terus bertambah mendekati malam takbiran atau sebelum hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Justru menurutnya, pada hari H lebaran, euforia pengunjung akan mulai melandai.
“Justru nanti ketika hari H nanti orang kesini cuma makan. Pengunjung terjadi lonjakan mulai merambat itu 2 minggu yang lalu, puncaknya seminggu ini. Ruame pol janan (sangat ramai sekali, red). Jam yang ramai itu sebelum buka puasa, kaya gini ini (siang hari) banyak yang belanja, tapi nanti setelah buka juga banyak lagi,” serunya.
Disebutkan oleh Fifi, banyaknya tenant mulai dari makanan dan minuman, fashion, hingga kriya, banyak dipadati oleh pengunjung. Meskipun belum sepenuhnya pulih 100 persen akibat pandemi kemarin, Fifi mengharap agar perekonomian masyarakat yang menggantungkan rezekinya di Matos, dapat mengalami peningkatan di lebaran tahun ini.
“Sebagai pengelola ya senang melihat Matos seperti ini. Sangat bersyukur sekarang. Diharapkan perekonomian bisa seperti dulu, meskipun belum 100 persen. Tapi beberapa toko sudah ada yang 100 persen bahkan lebih. Saya lihat juga semua ramai, mulai dsri (tenant) fashion, food, semua di belanjai. Karena ini kan kesempatan (penjual) mengembalikan kerugian selama pandemi yang ajur-ajuran,” paparnya.
Lebih lanjut, dalam menarik antusiasme pengunjung, Fifi juga menyebutkan bahwa hampir keseluruhan tenant fashion bahkan siap memberikan diskon hingga 70 persen untuk setiap pembelian produknya. “Diskon yang pasti, maksimum 70 persen. Untuk semua tenan, ya ini biar bisa menarik pembeli,” lanjutnya.
Diakhir, mengingat jumlah pengunjung yang membludak bahkan hingga tersedianya kantong parkir insidentil di luar Matos, Fifi mengaku penting untuk menyiapkan adanya antisipasi terhadap kemungkinan kejadian-kejadian buruk yang akan memanfaatkan situasi ramainya Mal Matos tersebut. Dimana salah satunya dengan memperketat pengamanan melalui pemantauan ratusan cctv yang telah terpasang di berbagai sudut Mal.
“CCTV kami ada banyak (ratusan) pasti akan ketahuan kalau ada yang berbuat tindak kejahatan. Antisipasinya pengunjung tetap harus hati-hati di tempat keramaian,” pungkas Fifi.
Sementara itu, salah satu pengunjung asal Kabupaten Malang, Adibah Kamil, mengatakan, pihaknya cukup antusias melihat keramaian yang terjadi, mengingat selama 2 tahun lalu diberlakukannya PPKM yang membatasi pergerakan masyarakat, terlebih di pusat perbelanjaan seperti saat ini.
“Saya lusa kemarin kesini pas malam habis buka, itu ramainya sampai kayak sesak. Jadi sekarang saya niatkan untuk datang pas siang, meskipun tetap ramai tapi ya lebih leluasa, lah, untuk berbelanja disini. Pastinya senang juga karena kan tahun-tahun sebelumnya harus ada PPKM, kayak gak bebas. Mudah-mudahan terus bisa tetap seperti sekarang ini,” tukas Adibah. (*)
Reporter: Santi Wahyu | Editor : Lutfiyu Handi