20 April 2025

Get In Touch

Gubernur, Wagub, dan Pejabat Pemprov Salat Ied di MAS

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama keluarga setelah menjalanka Salat Idulfitri di MAS.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama keluarga setelah menjalanka Salat Idulfitri di MAS.

SURABAYA (Lenteratoday) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Wawkil Gubernur Emil Elestianto Dardak dan pejabat di jajaran Pemprov Jatim mengikuti Salat Idulfitri (Ied) di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS), Sabtu (22/4/2023).

Bahkan, Khofifah juga mengajak keluarga termasuk cucu semata wayangnya Aisyah Nabila yang akrab disapa 'Aila'. Sementara di jajaran pejabat ada Sekdaprov Jatim Adhy Karyono dan jajaran Kepala OPD Pemprov Jatim.

Dalam kesempatan itu, bertindak sebagai adalah imam besar Masjid Nasional Al Akbar KH Abdul Hamid Abdullah SH, M.Si dan Khotib Dr. KH Abdullah Syamsul Arifin, MHI (Gus Aab) selaku Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Arifin Curahkalong Bangsalsari Jember.

Setibanya di MAS, Gubernur Khofifah berkesempatan menyapa puluhan ribu jamaah yang hadir. Khofifah bersyukur, bahwa dalam perayaan Idulfitri tahun ini berjalan sangat kondusif. Mulai dari mudik lebaran, tradisi takbir oleh masyarakat, hingga pelaksanaan Salat Ied.

"Atas nama Pemprov Jawa Timur dan pribadi saya menyampaikan mohon maaf lahir dan batin. Selamat menyambut Idulfitri satu Syawal 1444 Hijriyah. Mudah mudahan seluruh ibadah kita baik puasa, tadarus, qiyamul lail, hingga zakat dan shodaqoh diterima oleh Allah SWT," ungkapnya.

Sebelum Salat Ied dimulai, Gubernur Khofifah mengajak puluhan ribu jamaah yang hadir melantunkan takbir bersama-sama."Saya ingin mengajak untuk melantunkan takbir Allahhu Akbar Allahhu Akbar, Allah hu Akbar Lailaha Illallah Allahu Akbar Allahu Akbar walillahil hamd," serunya.

"Kembali atas nama Pemprov Jawa Timur dan pribadi saya menyampaikan mohon maaf lahir dan batin. Selamat menyambut Idul Fitri satu Syawal 1444 Hijriyah," katanya.

Tahun ini, tema yang diusung dalam khotbah Idulfitri ialah "Hakekat Kembali Fitrah: Mengkokohkan Ketauhidan, Menguatkan Komitmen Ubudiyah dan Memelihara Akhlaq Terpuji".

Dalam khutbah yang dibawa Khotib Dr. KH. Abdullah Syamsul Arifin, tema idul fitri 'Hakekat Kembali Fitrah' memiliki makna yang dilatarbelakangi oleh 'Id berarti kembali, sementara fitrah berasal dari kata Al Fithi merupakan salah satu bentuk kesucian.

Menurutnya, ketika seseorang sudah kembali kepada kesuciaannya maka dia akan berada pada cara-cara yang benar serta diajarkan oleh Agama. Itulah fithrah manusia yang harus terus berikhtiyar untuk selalu kembali.

"Dari sini dapat difahami bahwa pada dasarnya semua manusia dilahirkan atas dasar suci yang terbebas dari kesalahan dan dosa. Dan ketika manusia berada pada kesucian tersebut maka dia berada pada kondisi yang sangat dengan Allah SWT," jelasnya.

"Dengan ibadah puasa selama Bulan Ramadhan yang kita lakukan kita berharap dosa dosa kita diampuni oleh Allah, sehingga kita bisa kembali kesucian dan kedekatan dengan Allah SWT," imbuhnya.

Hakekat kembali fitrah dapat diwujudkan dalam tiga hal yakni mengkokohkan ketauhidan, menguatkan komitmen ubudiyah hingga memelihara akhlak yang terpuji. Untuk itu, di Hari Raya Idul Fitri ini seluruh umat muslim harus memiliki tekad bulat berniat kuat untuk kembali kepada fitrah yang bersih tanpa dosa dan tetap konsisten taat kepada Allah SWT.

Melalui momentum Idul Fitri ini, seluruh umat beriman diharapkan mengkokohkan keimanan dan tauhid yang dengannya akan senantiasa terjaga pada fitrahnya. Dengan kalimat Takbir, Tahmid dan Tasbih dapat membebaskan dari sifat Atheisme. "Hanya Allah yang berhak di puja dan puji, karena Allah yang memiliki segala galanya," tutupnya.

Sementara itu, pantauan dari Masjid Al Akbar, sekitar 60 puluhan ribu jamaah mengikuti salat Id. Tidak hanya di ruang utama, jamaah juga memenuhi halaman, serta selasar di lantai dua di masjid yang totalnya menampung hingga 60 ribu jamaah. (*)

Reporter : Lutfi/rls | Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.