20 April 2025

Get In Touch

Sudan: Warga Korsel dan Jepang Mengungsi Hingga Kesaksian WNI...

Pemandangan dari udara oleh drone menunjukkan asap mengepul di atas Khartoum North Light Industrial Area, di Bahri, Sudan, 23 April 2023 (Reuters)
Pemandangan dari udara oleh drone menunjukkan asap mengepul di atas Khartoum North Light Industrial Area, di Bahri, Sudan, 23 April 2023 (Reuters)

SEOUL (Lenteratoday) -Sebuah pesawat militer Korea Selatan mengevakuasi 28 warga negaranya dari Sudan bersama dengan beberapa warga Jepang, kata kantor kepresidenan Korea Selatan.

Upaya tersebut dilakukan setelah pertempuran antara tentara Sudan dan kelompok paramiliter kian memburuk dalam sepekan terakhir.

Sebuah bus yang membawa warga Korea Selatan tiba di Bandara Internasional Port Sudan New untuk dievakuasi menggunakan pesawat kargo C-130 yang kemudian terbang ke Jeddah, Arab Saudi, kata Wakil Direktur Kedua Kantor Keamanan Nasional Lim Jong-deuk dalam jumpa pers.

Lim menambahkan di Jeddah nanti 26 warga Korea Selatan akan naik pesawat militer yang lebih besar yang akan terbang langsung ke Seoul. Dua orang lainnya tidak berencana segera kembali ke Korea Selatan.

"Setelah mereka tiba di Korea, pemerintah kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna memastikan akomodasi yang sangat dibutuhkan, seperti memeriksa status kesehatan mereka," kata Lim, dikutip Selasa (25/4/2023).

Sejumlah warga negara Jepang juga turut diungsikan, kata Lim tanpa menjelaskan lebih detail.

Sebanyak 28 warga Korea Selatan itu dievakuasi karena ingin meninggalkan Sudan, tetapi ada satu warganya yang memilih tetap berada di negara Afrika bagian utara tersebut.

Korea Selatan mengaku  telah mengerahkan pesawat militer dan angkatan laut di dekat Sudan guna membantu warganya.

WNI ungkap ngerinya Sudan

Perang saudara di Sudan membawa kengerian tersendiri. Ini pun dirasakan sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang berada di sana.

Salah satunya Dimas Muhammad, mahasiswa S1 University of Afrika yang berada di ibu kota Khartoum. Ia membenarkan bagaimana jet tempur wara-wiri saat pertempuran terjadi termasuk rudal nyasar.

"Memang jet berada di atas rumah. Jadi terdengar ketika sedang terjadi pertempuran, terdengar suara tembakannya," katanya.

"Peluru nyasar memang ada ... di beberapa rumah masyarakat Indonesia di Khartoum," tambah staf amil Lazismu Sudan tersebut.

Meski begitu, menurutnya Kedutaan Besar Indonesia sudah memberi himbauan. Karena situasi memburuk, KBRI Khartoum menghimbau WNI untuk terus waspada namun tetap tenang dan berhati-hati.

"Tetap tinggal di rumah dan menjauhi jendela," bunyi himbauan KBRI (*)

Editor: Arifin BH- berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.