21 April 2025

Get In Touch

Kota Kediri Digoyang Isu Epicentrum Covid-19 di Golden Swalayan

Dr Fauzan Adima, Jubir TGTPP Covid-19 Kota Kediri.
Dr Fauzan Adima, Jubir TGTPP Covid-19 Kota Kediri.

Kediri - Sepanjang Selasa (19/5/2020) pagi hingga siang hari, Kota Kediri dihebohkan kabar bohong yang mengatasnamakan Humas Pemkot Kediri terkait penyebaran Covid-19 klaster Golden.

Dalam berita hoax tersebut, ada imbauan agar warga Kota Kediri yang seminggu sebelum 18 Mei 2020 berkunjung ke Golden Swalayan agar melapor RT setempat, terkait informasi salah satu karyawan swalayan cukup beken itu terkonfirmasi positif sehingga dikhawatirkan telah tertular. 

Berita tersebut langsung dibantah juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (TGTPP) Covid-19 Kota Kediri dr Fauzan Adima. Ditegaskan, berita yang beredar tersebut hoax dari orang yang tidak bertanggung jawab dan berusaha memecah belah. Tim tidak pernah mengeluarkan imbauan tersebut.

"Memang benar kami semalam, Senin (18/5/2020), melakukan sampling rapid test, hasil test pertama reaktif, tapi Selasa pagi (19/5/2020), kami rapid test yang kedua hasilnya non reaktif. Jadi, masyarakat jangan tergesa-gesa menyimpulkan, karena metodologi tes virus corona ini memang harus bertahap," tambah Fauzan Adima.

Dijelaskan Rapid Test ulang, dua karyawanswalayan yang semuala reaktif Covid-19, dengan dua alat berbeda. Dari RapidTest dengan dua alat pembanding ini hasilnya non reaktif. Alat rapid test inijuga beda dengan yang semalam, karena hasilnya masih samar," jelas dr.Fauzan Adima M.Kes.

Untuk itu, dia meminta jangan tergesa-gesa menyebar berita karena tidak bisa menentukan orang positif atau negatif Covid-19 hanya dari Rapid Test. Termasuk media juga harus bijak dalam memberitakan.

"Semua informasi soal Covid-19 harusbersumber dari gugus tugas, karena koordinasinya harus ke provinsi danpemerintah pusat. Jangan sampai media memberitakan dari sumber yang tidak bisadipercaya. Masyarakat juga jangan menelan mentah-mentah informasi yang banyakberedar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan" tegas Fauzan.

Diuraikan, TGTPP Covid-19 Kota Kediri memang membentuk tim bersama antara Dinkes,Satpol PP, Polres dan Kodim untuk keliling melakukan pemantauan pusat-pusatperbelanjaan, restoran dan coffee shop. Sekaligus melakukan sampling Rapid Testke tempat-tempat keramaian.

“Namun, hasil rapid test seketika tidakmenyimpulkan seseorang berstatus positif atau negatif. Karena yang bisamemastikan status positif hanya test swab dengan mesin PCR," jelas Fauzan.

Dia berharap masyarakat tetap tenang, yangtidak ada keperluan mendesak tetap di rumah. Dipastikan berita yang tersebarvia WhatsApp itu hoax dari orang tidak bertanggung jawab. (gos)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.