10 April 2025

Get In Touch

Atur Keuangan Saat Pandemi, Bedakan Kebutuhan & Keinginan

Atur Keuangan Saat Pandemi, Bedakan Kebutuhan & Keinginan

Surabaya-Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh negara dunia memusingkan banyak orang. Dampak Corona menghantam berbagai sendi kehidupan, termasuk perekonomian. Terhentinya operasional sektor bisnis, penurunan omzet hingga PHK secara otomatis mengguncang keuangan keluarga.

Dalam seminar via daring yang diselenggarakan Kominitas Kebaya Indonesia (KKI), Dr. H. Setyorini, MM., MBA mengatakan ada beberapa hal penting yang harus dilakukan agar keuangan keluarga mampu melewati masa pandemi.

“Kebijakan pemerintah untuk meminta kita tetap beraktivitas di rumah atau work from home yang sudah berjalan sebulan ini, tanpa sadar sudah mengganggu arus pemasukan dan pengeluaran kita. Jadi kita harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan,”tegasnya dalam diskusi bertajuk ‘Manajemen Keuangan di Masa Pandemi Covid-19, Rabu (20/5).”

Setyorini mengatakan, kalau keinginan adalah hal yang bisa ditunda, tidak mengikat dan tidak harus dipenuhi. Beda dengan kebutuhan yang merupakan keinginan yang harus dipenuhi. Dia juga mengingatkan agar lebih detil dalam mencatat pengeluaran rutin.

Memprioritaskan pengeluaran sangat penting. Tapi, ada perbedaan yang sangat besar antara keinginan dan kebutuhan. Misalnya, perumahan, makanan, utang, transportasi dan asuransi dapat menjadi hal sangat penting bagi kehidupan sehari-hari.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat daftar. Tentukan apa yang paling penting, lalu putuskan hal yang perlu dihilangkan, kurangi atau temukan solusi kreatif untuk pengeluaran opsional lainnya.

“Ada kebutuhan pokok, ivestasi, angsuran mobil hingga rumah maupun tabungan atau saving. Bila memungkinkan tingkatkan saldo dana darurat misal tabungan, emas dan deposito,” katanya.

Tujuannya agar jika sewaktu-waktu ada kebutuhan dana mendesak, misal untuk pengobatan, bisa dipenuhi.”Para istri dan ibu biasanya sudah ‘katam’ hal dasar seperti membagi pengeluaran dalam amplop-amplop. Dan ini memang harus dilakukan di saat pandemi. Biar antara pemasukan dan pengeluaran bisa terkontrol,” jelasnya.

Melakukan evaluasi sumber penghasilan serta menghitung ulang kebutuhan anggaran rumah tangga harus dilakukan. Perubahan gaya hidup akibat social distancing, tentunya membuat bekerja dan sekolah lebih sering dilakukan dari rumah dengan system online.”Work from home, study from home tentu mengubah anggaran yang dikeluarkan, misal kebutuhan internet. Ini harus dihitung ulang,” jelasnya.

Di akhir diskusi, dia berharap masyarakat tidak panik dan berharap wabah segara berlalu.” Harus optimistis. Sukses finansial, sukse keluaraga, hidup bahagia,” tutupnya. (*)

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.