
MALANG (Lenteratoday) – Masih banyaknya jumlah jamaah calon haji di Kota Malang yang belum melunasi biaya haji menjadi perhatian bagi Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Achmad Shampton. Hingga 8 Mei 2023, ada sebanyak 792 orang telah melunasi biaya haji dari total 1.147 jamaah yang berhak melunasi di tahun ini.
“Kondisi jamaah haji per tanggal 8 Mei 2023 yang berhak lunas sebenarnya 1.147. Kemudian yang sudah melunasi tahun ini, hingga hari ini baru 743 orang dan cadangan 49 orang, jadi totalnya 792. Yang belum lunas di kisaran 300 orang lebih,” ujar Shampton, ditemui usai membuka Bimbingan Manasik Haji bagi Jemaah Regular Kota Malang Tahun 2023, Rabu (10/5/2023).
Shampton menambahkan, terdapat beberapa hal yang menjadi faktor banyaknya calon jamaah haji yang belum melunasi biaya keberangkatan di tahun ini. Di mana selain kenaikan biaya yang dibebankan, dihapuskannya penggabungan mahram ataupun pendamping bagi jamaah lansia, juga nyatanya termasuk menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi.
“Penyebabnya banyak, macam-macam. Disamping sudah tak ada pendamping, juga karena kan (biaya) naik. Yang biasanya ngelunasin kurang Rp 12 juta sampai 13 juta, sekarang melunasinya lumayan besar. Tapi kenaikan (biaya) ini juga banyak faktor. Kalau gak dinaikkan, nanti tahun 2028 malah akan memakan tabungannya jamaah dan itu tidak sehat, harus adil,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab dengan sapaan Gus Shampton, ini menyebutkan bahwa batas pelunasan biaya haji dibuka hingga 12 Mei 2023 mendatang. “Kalau tidak dilunasi, kuota tidak terpenuhi, mungkin pemerintah akan membuka lagi. Jadi per 23 Mei nanti mulai ada masuk asrama haji, nanti kita gelombang kedua. Kemungkinan kloter 50an ke atas, di situ masih ada space. Mereka yang belum melunasi bisa untuk melunasi,” lanjutnya.
Sementara itu, diketahui bahwa warga lansia banyak mendominasi keberangkatan jamaah haji di tahun ini. Sehingga disinggung terkait penghapusan pendamping, Shampton menjelaskan bahwa dari pemerintah telah menyiapkan petugas yang siap mendampingi jamaah selama berada di tanah suci nantinya.
“Kita menyiapkan petugas hajinya. Untuk Jawa yang kuota jamaahnya besar, oleh pemerintah Saudi diberi tambahan petugas 300 orang. Tahun ini masih dalam pembicaraan, baru dimasukkan ke E-Hajj,” serunya.
Di sisi lain, Wali Kota Malang, Sutiaji, berkesempatan untuk memberikan sambutan dan arahannya dalam acara Bimbingan Manasik Haji tersebut. Ia mengajak jemaah haji Kota Malang untuk tetap menjaga kesehatan dan memanfaatkan kesempatan ibadah haji sebagai pengalaman spiritual yang berharga.
“Ketika ibadah Haji itu totalitas sebenarnya kita mengupgrade keimanan. Tentu kami lebih banyak berharap, mudah-mudahan apa yang didapat di sana itu bisa diimplementasikan di Kota Malang,” ujar Sutiaji.
Meskipun biaya haji naik, pria berkacamata ini berharap agar para jamaah calon haji Kota Malang tidak merasa kecewa dan tetap semangat untuk melunasi pembiayaan.
“Jangan pernah merasa kecewa kenapa ini pelunasannya mahal, supaya kita diberikan kemudahan oleh Allah. Ini semua juga bentuk bahwa jemaah Kota Malang di tahun ini merupakan pilihan Allah, siapapun yang berangkat nanti, maka dia telah mampu dan dimampukan oleh Allah,” tutupnya.(*)
Reporter: Santi Wahyu/Editor: widyawati