
Kediri - Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar mewajibkan para pengambil sembako di E-Warong mematuhi protokol pencegahan Covid-19, terutama menjaga jarak dan mambawa tas belanjaan sendiri untuk mengurangi limbah sampah.
Kesibukan dalam penanganan Covid-19 membuat perhatian pada sektor lain berkurang. Salah satunya adalah masala kebersihan. Diantaranya adalah masalah sampah plastik yang berasal dari paket sembako.
Oleh sebab itu, semua KPM (Keluarga Penerima Manfaat) Kecamatan Pesantren juga diminta untuk mengantre dengan membawa tas belanjaan sendiri. Langkah ini ternyata mampu mengurangi sampah yang bersumber dari tas plastik belanjaan. Tas yang dibawa sendiri juga lebih kuat mengingat sembako yang dibawa relatif berat.
“Imbauan Pak Wali juga untuk mengurangi sampah. Maka kami harapkan KPM membawa tas sendiri,” kata Yunanik, Ketua E-Warong Langgeng, Kelurahan Jamsaren, Kecamatan Pesantren, Rabu (20/5/2020).
Menurut Sofwan Arifin, pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) Kecamatan Pesantren, Rabu (20/5/2020), menyalurkan paket kepada 69 KPM penerima sembako reguler dan 34 KPM perluasan Covid-19. Total yang akan disalurkan sejumlah 192 KPM penerima sembako reguler dan 103 KPM perluasan. Untuk KPM perluasan ini dibagikan mulai April hingga Desember 2020.
Guna mencegah kerumunan, pendamping PKHberkoordinasi dengan kelurahan membagi jadwal per lingkungan. Jadi setiap jamhanya melayani maksimal 15 KPM. Menurut Sofwan, para pengelola E-Warong inibersedia untuk bekerja lebih lama agar penerima tidak berkerumun. Untuk bulanMei ini, pembagian dilakukan mulai tanggal 20-23 Mei 2020. KPM membawa kartuyang sudah dibagikan sebelumnya untuk mendapatkan sembako seusai dengan nominalyang tertera di kartu.
“Sembako yang dibagikan memenuhi 4 isipiringku yaitu karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin,” tambah Sofwan.Sembako terdiri dari beras, telur, daging ayam, tahu, sayur, dan buah.
E-Warong di Kelurahan Jamsaren ini dikelola 9orang ibu rumah tangga KPM. Mereka kini piawai menggunakan mesin EDC(Electronic Data Capture) dari Bank Mandiri yang ditunjuk sebagai penyalur danaCovid-19 dan PKH. Selain menyalurkan bantuan, E-Warong juga menjual kebutuhansehari-hari untuk umum dan KPM. Labanya dibagi rata untuk pengelola.
“Dulu saya buka warung kopi. Terus ada E-Warung ini lebih lumayan. Juga bisa bantu ibu-ibu lain untuk mendapatkan pekerjaan,” kata Yunanik. Di seluruh Kecamatan Pesantren terdapat 8 titik E-Warong yang dikelola oleh ibu-ibu KPM PKH. (gos)