21 April 2025

Get In Touch

PDIP Hanya Beri Nasihat soal Bertemu Prabowo, Gibran: Saya Tegak Lurus Arahan Ketum

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kanan) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri) memberikan keterangan pers usai pertemuan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (22/5/2023).(ist.pdip)
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kanan) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kiri) memberikan keterangan pers usai pertemuan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (22/5/2023).(ist.pdip)

JAKARTA (Lenteratoday)-Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut partai sudah menerima penjelasan dari Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terkait pertemuannya dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Solo, Jumat (19/5/2023) lalu. Ia menuturkan partai memahami fungsi Gibran selaku tuan rumah yang menerima tamu.

Gibran pun mengaku telah menjelaskan kronologi pertemuan itu dan mendapatkan banyak nasihat dari Hasto serta Komarudin. Sebagai kader partai, ia menyatakan tetap tegak lurus terhadap arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

“Saya sebagai kader PDIP, kader muda, saya akan tetap tegak lurus sesuai arahan Ibu Ketua Umum,” kata Gibran di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/5/2023).

Hasto menyebut PDIP juga sudah menyampaikan pesan Ketum Megawati Soekarnoputri agar Gibran mengantisipasi manuver politik menjelang 2024.

"Beberapa hari ini muncul berbagai berita yang kemudian Mas Gibran memberikan penjelasan kepada DPP PDIP. Saya bersama dengan Pak Komarudin Watubun dan penjelasan sudah dapat disampaikan dengan sangat baik oleh mas Gibran," kata Hasto di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (22/5/2023).

"Karena selain sebagai kader partai, beliau ini juga sebagai wali kota Solo yang memang suka atau tidak suka, Solo itu memang menjadi kandang banteng PDIP, juga sekaligus bagian dari episentrum politik nasional kita. Sehingga, sebagai wali kota, beliau banyak menerima tamu-tamu di tingkat nasional, apalagi Solo ini makanannya juga luar biasa, kulinernya juga luar biasa," lanjutnya.

Hasto menuturkan Gibran tidak diberikan sanksi terkait pertemuan tersebut. Sebab, PDIP merupakan partai gotong royong dan mengedepankan musyawarah."Sudah diberikan nasihat-nasihat. Kita ini kan partai gotong royong. Partai musyawarah. Di situ berbeda, tadi pak Komar, memberikan penjelasan, kalau sudah senior partai kemudian tidak memahami perintah ibu ketua umum, kebijakan partai itu lain persoalan," tutur Hasto.

Hasto menuturkan PDIP memahami posisi Gibran sebagai Walkot sekaligus putra Presiden Jokowi. Sehingga banyak orang yang ingin bertemu demi kepentingan politik tertentu.

"Ini kan kapasitas Mas Gibran sebagai wali kota dan tidak bisa dilupakan beliau juga anak dari Presiden Jokowi. Sehingga banyak yang kemudian mencoba menggunakan posisi itu sebagai cara di dalam me-leverage di dalam kepentingan kepentingan politiknya," ucapnya.

"Dan ketika saya cerita ke Ibu (Megawati) dan ibu memahami berbagai dinamika politik seperti itu," tandas Hasto.(*)

Reporter:dya,rls / Editor: widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.