24 April 2025

Get In Touch

Peringatan Hardiknas dan Harkitnas : Bupati Marhaen Ajak Bangkit Bersama Membangun Nganjuk

Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi saat menjadi inspektur upacara bendera peringatan Hardiknas dan Harkitnas, Senin (22/5/2023). (foto:kominfo Nganjuk)
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi saat menjadi inspektur upacara bendera peringatan Hardiknas dan Harkitnas, Senin (22/5/2023). (foto:kominfo Nganjuk)

NGANJUK (Lenteratoday) – Dalam kesempatan upacara bendera memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke 115 tahun Monumen Dr. Soetomo Desa Ngepeh, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Senin (22/05/2023), Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengajak masyarakat untuk bangkit bersama membangun Nganjuk.

Apa yang disampaikan tersebut seiring dengan tema dari Hardiknas ”Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar” dan tema Harkitnas “Semangat untuk Bangkit”. Untuk itu, bupati yang akrab dengan panggilan Kang Marhaen ini juga menggelorakan supaya bergerak untuk merdeka belajar dan mengajak bangkit bersama.

“Ini menjadi poin penting yang digaungkan dalam peringatan Hardiknas dan Harkitnas tahun ini,” ucap Kang Marhaen di hadapan para peserta upacara bendera yang mengenakan pakaian adat hingga pakaian batik khas Nganjuk.

Untuk bangkit bersama dan mendapatkan hasil yang maksimal dalam membangun Kabupaten Nganjuk, maka Kang Marhaen mengajak pada semua lapisan masyarakat supaya menghilangkan rasa egosentris pribadi maupun golongan.

“Ayo bangkit bersama! sudah selayaknya harus kita eksekusi dalam program-program pembangunan di Kabupaten Nganjuk ini. Hilangkan rasa egosentris, semua harus bergerak secara bersama-sama,” ucap Kang Marhaen.

Dia juga menegaskan bahwa saat ini sudah menunjukkan bangkitnya dunia pendidikan setelah terpuruk akibat pandemi Covid-19. Hal itu ditandai dengan proses belajar mengajar yang kembali normal.

“Menjadi bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan di segala bidang,” pungkasnya.

Pengibaran bendera merah putih dalam upacara peringatan Hardiknas dan Harkitnas di Nganjuk. (foto : kominfo Nganjuk)

Lebih lanjut Kang Marhaen mengatakan bahwa ada dua momen kebangkitan pada giat ini, pertama yakni mengajak para peserta upacara untuk mengenang sekaligus mencontoh semangat perjuangan dr. Soetomo.

Dia menjelaskan dr. Soetomo merupakan salah satu orang asli Bumi Anjuk Ladang yang menjadi pendiri Organisasi Budi Utomo yang bertujuan untuk Menjadikan Indonesia Bangsa Terhormat pada tahun 1908.

"Hal inilah yang menjadi inspirasi kita bersama untuk selalu mengenang dan tidak melupakan jas merah seorang dr. Soetomo sebagai warga asli Nganjuk yang kuliah di kedokteran Stovia. Untuk mengenang itu, maka hari ini kita melaksanakan upacara Hardiknas dan Harkitnas di Monumen Ngepeh sebagai tempat lahirnya dr. Soetomo," ungkap Kang Marhaen.

School tot Opleiding van Inlandsche Artsen, atau yang juga dikenal dengan singkatannya STOVIA, adalah sekolah untuk pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman kolonial Hindia Belanda. Saat ini sekolah ini telah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Kedua, Kang Marhaen menyebutkan, pada tanggal 20 Mei 1908 dan 28 Oktober 1928 adalah momentum kebangkitan Indonesia. Oleh karena itu, ada empat hal yang bisa dipetik dari dua hari besar nasional ini.

“Diantaranya, yakni bangkit dalam mempromosikan pendidikan dan kebudayaan. Kemudian mampu menciptakan rasa nasionalisme, ketiga mempertahankan kesatuan dan persatuan dan terakhir bangkit untuk mendirikan organisasi perjuangan kemerdekaan,“ pungkasnya.

Lebih lanjut, Kang Marhaen berpesan agar masyarakat Nganjuk bisa memaknai Hardiknas dan Harkitnas ini dengan menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga kondusifitas wilayah Kabupaten Nganjuk tetap terjaga.

Para peserta upacara peringatan Hardiknas dan Harkitnas di Nganjuk mengenakan pakaian adat dan batik khas Nganjuk. (Foto : Kominfo Nganjuk)

Sementara itu, di tempat yang sama, Kapolres Nganjuk AKBP juga mengajak semua elemen masyarakat untuk bangkit bersama membangun Nganjuk.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengutarakan alasan pelaksanaan upacara Harkitnas dan Hardiknas di Kabupaten Nganjuk dilaksanakan di monumen Dr. Soetomo. Menurutnya, monument Dr Soetomo merupakan pengingat akan perjuangan anak anak bangsa menuju kebangkitan dan kemerdekaan.

“Monumen Dr. Soetomo menjadi wujud kebanggaan kita bersama. Kita generasi penerus dapat menunjukkan spirit yang sama untuk berikrar dan berkomitmen untuk membangun negeri ini bersama sama. Khususnya bangkit untuk membangun Kabupaten Nganjuk.

Kapolres juga mengajak masyarakat mengoptimalkan potensi yang dimiliki Kabupaten Nganjuk. Terlebih lain wilayah ini kaya akan sumber daya alam, tanah yang subur dan potensi lain yang masih sangat mungkin untuk dioptimalkan.

“Nganjuk harus mampu bangkit melesat baik dari sisi ekonomi maupun pembangunan sumber daya manusia. Sudah saatnya Nganjuk untuk dapat melompat jauh ke depan bukan lagi jalan di tempat,” tegasnya.

Sebagai informasi, upacara peringatan Hardiknas dan Harkitnas di Kabupaten Nganjuk dihadiri oleh Forum Pimpinan Komunikasi Daerah (Forkopimda), Sekretaris Daerah (Sekda) Nganjuk, Asisten dan Staf Ahli Bupati Nganjuk, Kepala Sekolah SMP/SMA/SMK se Kabupaten Nganjuk, Kepala Perangkat Daerah se Kabupaten Nganjuk, Anggota Polres Nganjuk, Kodim 0810/Nganjuk, LVRI, dan Organisasi Kepemudaan di Kabupaten Nganjuk. Tetap Selalu Menjaga Prokes 6 M. (kominfo/adv)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.