
SURABAYA (Lenteratoday) - Keramaian Parade Vaganza berlanjut hingga Light Parade yang berlangsung setelah Parade Bunga dan Budaya, Sabtu (27/5/2023). Komunitas disabilitas juga turut meraikan parade yang dimulai pukul 19.00 WIB ini.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Surabaya Vaganza dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya ke-730 memberikan suguhan "Light Parade", yang merupakan pawai berhiaskan lampu dan lampion. Light Parade diawali dengan Cacake Arek-Arek Suroboyo, yang gowes menggunakan sepeda berhias lampu sepanjang rute, yaitu Siola hingga Jalan Gubernur Suryo.
Salah satu peserta Light Parade yang mencuri perhatian adalah Fira Modeling Disabilitas (FMD). FMD merupakan sekolah fashion khusus anak-anak disabilitas telah memiliki 30 murid dengan berbagai macam disabilitas. Bahkan, FMD telah telah memelahirkan siswa yang berprestasi.
"Intinya FMD ini berdiri dikarenakan permintaan anak saya yang tuna rungu. Dia memang model. Alhamdulillah, dia juga menjadi delegasi perwakilan Indonesia ke Malaysia dan Turki," ungkap Esti, pemilik FMD.
Bagi FMD yang ingin memberikan kepercayaan diri pada anak-anak untuk berani tampil di depan masyarakat, jadi tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat, maka peringatan HJKS ke-730 ini menjadi kesempatan yang bagus untuk tampil. Anak yang tampil dengan kostum-kostum unik berhiaskan lampu itu sangat senang dan pecaya diri.

"Kita mau meriahkan. Jadi komunitas disabilitas hanya kita yang ikut. Alhamdulillah kita diberi kesempatan oleh Kota Surabaya untuk memeriahkan Vaganza ini," jelasnya.
Esti mengungkapkan, persiapan yang dilakukannya untuk Light Parade sangat singkat. Tidak sampai 24 jam. Namun atas dukungan orangtua murid, FMD dapat tampil dengan lancar.
Sejak berdii dua tahun lalu, FMD tidak hanya mengajarkan modeling untuk siswanya. Namun juga dance dan beauty class. "Memang saya sama anak saya larinya di fashion. Tapi di FMD itu tidak hanya diajarkan fashion saja. Dance juga ada, beauty class juga ada, dan photoshoot," jelasnya.
Esti mengharapkan, komunitas disabilitas lebih diperhatikan, karena anak disabilitas juga bisa tampil dengan maksimal seperti anak non disabilitas.
"Kita komunitas disabilitas itu sebenarnya menginginkan, kalau ada kegiatan apapun di Surabaya, tolong libatkan kita, anak-anak disabilitas. Karena buktinya kita bisa tampil secara maksimal seperti anak reguler," ungkapnya. (*)
Reporter : Jannatul Firdaus | Editor : Lutfiyu Handi